IPCC Memberikan ‘Kode Merah untuk Kemanusiaan’ Terkait Perubahan Iklim Kepada Seluruh Negara di Dunia

10 Agustus 2021, 17:32 WIB
Logo yang menegaskan kepada dunia untuk melakukan penyelamatan terhadap lingkungan /www.dw.com

KABAR WONOSOBO – Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB telah memberikan ‘kode merah untuk kemanusiaan’ kepada para politisi dunia mengenai dampak perubahan iklim.

IPCC mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia telah mempengaruhi banyak cuaca dan iklim ekstrem di setiap wilayah di seluruh dunia.

IPCC menyebutkan bahwa pemanasan suhu bumi sejak masa pra-industri selama 20 tahun ke depan akan menyebabkan kondisi lingkungan lebih buruk jika tidak segera diatasi.

Baca Juga: Penduduk Evia, Yunani Tinggalkan Pulau Itu Akibat Kebakaran Tak Terkendali yang Menghanguskan Seluruh Wilayah

Krisis iklim yang sangat dikhawatirkan oleh penggiat lingkungan bisa saja terjadi di tahun 2050.

Merespon laporan IPCC pada Senin, 9 Agustus 2021 mengenai krisis yang membuat pemanasan bumi semakin cepat, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan laporan tersebut menjadi topik yang serius.

Johnson mengklaim Inggris memimpin dan mendekarbonisasi ekonominya lebih cepat daripada negara mana pun di G20 selama dua dekade terakhir.

Baca Juga: Detik-detik Mencekam Saat Banjir Bandang Mulai Menenggelamkan Kereta Bawah Tanah Kota Zhengzhou, China

PM Inggris itu pun menegaskan kepada seluruh negara untuk tetap membatasi pemanasan global sesuai dengan target 1,5 Celcius yang ditetapkan dalam perjanjian COP 2015 di Paris.

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Alok Sharma, Presiden COP 26 untuk mengurangi emisi.

Sharma tengah berjuang mendapatkan komitmen tersebut dari negara-negara di dunia dan menuntut mereka untuk memenuhi janjinya.

Baca Juga: Kebakaran Terus Melanda Yunani, 150 Rumah Hangus dan 20.000 Hektar Tanah Ludes Terbakar

Adapun beberapa negara telah berjanji untuk menyediakan $ 100 miliar atau sekitar Rp1,4 triliun per tahun untuk membantu negara-negara miskin.

Namun janji mereka itu bahkan sudah melewati jatuh tempo yang seharusnya digunakan untuk mengurangi emisi dan mengatasi dampak perubahan iklim pada negara-negara miskin.

Menurut Sharma, jika hal tersebut terus berjalan seperti ini maka umat manusia pun akan terus melihat dampak terburuk pada kehidupan, mata pencaharian, dan habitat alam.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Bagian Selatan Turki Merambah ke Daerah Pemukiman, Enam Orang Tewas

Kesadaran penuh dari seluruh negara harus dikuatkan mengingat sains juga telah mengatakan bahwa dampak krisis iklim sudah terlihat di seluruh dunia.

Saat ini peristiwa ekstrem tengah dirasakan di berbagai belahan dunia, mulai dari kebakaran hutan di Amerika Utara hingga banjir di China, di seluruh Eropa, India, dan sebagian Afrika, serta diikuti dengan gelombang panas di Siberia.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler