Taliban: Wanita Afghanistan Diizinkan Belajar di Universitas dengan Syarat Kelas Dipisah Sesuai Jenis Kelamin

24 September 2021, 10:09 WIB
 Perempuan Afghanistan yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau universitas /www.theguardian.com

KABAR WONOSOBO – Seorang pejabat senior Taliban mengumumkan pada Minggu, 12 September 2021 bahwa wanita Afghanistan akan diizinkan belajar di universitas dan program pascasarjana tetapi hanya di ruang kelas yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan tetap dalam pakaian yang Islami.

Kelompok militan ini mulai mengartikulasikan visinya untuk negara tersebut setelah membentuk kabinet yang semuanya adalah laki-laki.

Pejabat tinggi menteri pendidikan Abdul Baqi Haqqani mengatakan bahwa Taliban yang telah mengibarkan benderanya di istana presiden mulai menata tatanan negaranya.

 Baca Juga: Kenali 6 Tokoh Penting Taliban yang Perangi Pemerintahan Afghanistan Namun Pro Barat Sejak 2001

Dia mengatakan perempuan akan tetap mendapatkan pendidikan dengan syarat tertentu dan para pejabat taliban akan melakukan tinjauan terhadap kurikulum tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers pemerintahan baru, Haqqani berusaha keras untuk menekankan segregasi di kelas.

Menurut Haqqani, dalam banyak keadaan, perempuan seharusnya diajar oleh guru perempuan.

Baca Juga: Dua Wartawan Afghanistan Mengalami Kekerasan Fisik Ketika Ditahan oleh Kelompok Militan Taliban

Akan tetapi jika kekurangan dosen, instruktur laki-laki bisa mengajar perempuan di balik tirai atau melalui video call.

“Kami tidak akan mengizinkan siswa perempuan dan laki-laki untuk belajar dalam satu ruang kelas. Pendidikan bersama (laki-laki dan perempuan) bertentangan dengan hukum syariah,” kata Haqqani.

Nasib para perempuan Afghanistan memang telah menjadi perhatian utama pada minggu-minggu awal pemerintahan Taliban setelah kelompok itu mengalahkan kekuasaan pemerintahan.

 Baca Juga: Taliban Buka Kembali Sekolah Jenjang SMP dan SMA untuk Anak Laki-Laki, Bagaimana Nasib Anak Perempuan?

Pertanyaan tentang bagaimana Taliban akan menangani budaya, pendidikan dan kebebasan sipil telah membayangi para penduduk Afghanistan.

Para perempuan di negara itu dalam seminggu terakhir juga telah memimpin protes di beberapa kota besar untuk menuntut diizinkan mempertahankan pekerjaan pemerintahan mereka.

Mereka melakukan protes setelah Taliban memecat wanita dari kementerian pemerintah pada 15 Agustus lalu dengan mengatakan pekerjaan itu tidak pantas untuk karyawan wanita.

Baca Juga: Para Pemain Sepak Bola Putri Afghanistan Bersama dengan Keluarga Mereka Melarikan Diri ke Pakistan

Namun demonstrasi para perempuan ini dibubarkan paksa oleh pasukan militan Taliban yang berpatroli.

Wartawan yang meliput demonstran para perempuan di Kabul ini juga justru ditahan dan beberapa mengalami tindak kekerasan.

Dan sejak pengambilalihan Taliban, beberapa universitas telah dibuka dan sudah memberlakukan pemisahan gender dalam kelas.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler