GELAP! Warga Lebanon Alami Pemadaman Listrik Berhari-Hari karena Negara Tak Mampu Beli Bahan Bakar

11 Oktober 2021, 01:24 WIB
Pemadaman listrik di Lebanon akibat dari kekurangan bahan bakar /www.timesofisrael.com

KABAR WONOSOBO – Dua pembangkit listrik terbesar Lebanon terpaksa ditutup pada Sabtu, 9 Oktober 2021 akibat kekurangan bahan bakar.

Akibat dari hal tersebut, malam di Lebanon dilanda kegelapan penuh dan mungkin akan berlanjut selama beberapa hari mendatang.

Menurut pejabat setempat, pemadaman listrik di Lebanon akan berlangsung selama satu pekan atau bahkan lebih.

 Baca Juga: Badai Salju Melanda Amerika Serikat, Puluhan Orang Meninggal dan Jutaan Hidup Tanpa Listrik di Minus 13 C

Pemadaman ini tidak bisa dipastikan tepatnya sampai kapan, yang jelas sampai negara dapat mengembalikan sarana penerangan.

Perusahaan listrik negara Lebanon akan mencoba menggunakan cadangan bahan bakar minyak milik tentara untuk mengoperasikan pembangkit listrik sementara.

Akan tetapi, hal itu tidak mudah dan kemungkinan tidak dapat terjadi dalam waktu dekat ini.

 Baca Juga: Cara Mudah Cek Tagihan Listrik secara Online Hanya Menggunakan Handphone

Pembangkit termoelektrik di pembangkit listrik Zahrani telah berhenti pada hari Sabtu sementara sebelumnya, pembangkit listrik Deir Ammar telah berhenti lebih dulu pada Jumat, 8 Oktober 2021 karena kekurangan bahan bakar.

Pembangkit listrik Zahrani dan Deir Ammar yang terkena dampak adalah instalasi yang menyediakan 40 persen listrik di Lebanon.

Negara tersebut saat ini memang tengah bergulat dengan krisis energi yang melumpuhkan segala kegiatan di negara tersebut.

 Baca Juga: SIAP-SIAP! Selain Diskon Listrik 50 Persen, Inilah Daftar Bansos yang Akan Cair pada Bulan Oktober

Pasokan listrik yang tidak menentu telah menempatkan rumah sakit dan layanan penting lainnya dalam mode krisis.

Fasilitas listrik kehabisan bahan bakar karena pemerintah kekurangan mata uang asing untuk membayar pemasok energi asing.

Kapal-kapal yang membawa minyak dan gas dilaporkan menolak untuk berlabuh di Lebanon sampai pembayaran untuk pengiriman mereka dilakukan dalam dolar AS.

Baca Juga: Paska Kebakaran Refinery Balongan, Pertamina Tanggapi Hoax Kelangkaan Bahan Bakar, Jangan Ada Panic Buying

Kekurangan solar dan bahan bakar, bersama dengan infrastruktur lainnya telah memperburuk pemadaman listrik yang terjadi selama bertahun-tahun.

Pemadaman listrik yang dulu berlangsung selama tiga hingga enam jam sekarang bisa membuat seluruh wilayah di negara tersebut memiliki listrik tidak lebih dari dua jam sehari.

Orang Lebanon sendiri biasanya mengandalkan generator pribadi yang menggunakan diesel untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, meskipun pasokannya juga terbatas.

 Baca Juga: Dua Roket Diduga dari Lebanon Mendarat di Wilayah Israel Saat Perayaan Hari Raya Idul Adha

Lebanon telah bergulat dengan krisis ekonomi yang semakin parah karena pasokan bahan bakar impor juga telah mengering.

Bahkan, dilaporkan bahwa nilai mata uang dari Lebanon telah merosot sebesar 90 persen sejak 2019.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: USA Today

Tags

Terkini

Terpopuler