KABAR WONOSOBO – Amerika Serikat tengah kepayahan menghadapi cuaca buruk musim dingin dengan badai salju parah di beberapa negara bagian. Badai salju melanda bagian tengah dan selatan Negeri Paman Sam dan disebut jarang terjadi karena daerah Selatan umumnya cenderung lebih hangat.
Sampai saat ini, kondisi badai salju belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Badai yang membawa salju, hujan es, dan hujan lebat ini mulai memasuki wilayah timur laut Amerika Serikat dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah di banyak Negara bagian.
Dikutip KabarWonosobo.com dari situs New York Times (16/2/2021), hingga saat ini sudah 20 orang dilaporkan meninggal. Disebabkan karena kondisi dingin yang luar biasa maupun karena mencoba lari dari situasi badai salju.
Selain itu lebih dari lima juta orang di beberapa Negara Bagian saat ini hidup tanpa listrik. Sebagian besar dari jumlah tersebut berada di negara bagian Texas.
Pemutusan listrik yang dimulai sejak hari Minggu lalu disebabkan karena kerusakan instalasi listrik akibat badai kencang. Selain itu ada perintah pemutusan dari regulator listrik demi keamanan warga.
Gubernur Texas, Greg Abott senin lalu mengatakan kepada media bahwa pemerintah sudah mengerahkan segala bantuan secara maksimal untuk menghadapi cuaca buruk. Pemerintah Texas berusaha memulihkan aliran listrik kepada masyarakat.
Salah satu usahanya dengan mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk melakukan inspeksi. Pasukan juga membantu mereka yang harus dipindahkan ke salah satu dari 135 pusat penampungan di negara bagian tersebut.