KABAR WONOSOBO - Korea Utara telah merilis video pertunjukkan fisik tentara bertelanjang dada yang melakukan aksi dengan tangan kosong dalam pertunjukan kekuatan dari kehebatan militer Kim Jong-un.
Para tentara menampilkan kekuatannya di depan pemimpin Korea Utara. Kim tampak terkesan dan bahkan tersenyum pada beberapa aksi seperti film aksi, selama pameran militer “bela diri” pada hari Senin.
Video itu ditayangkan di televisi Korea Utara dan media pemerintah mengatakan itu untuk menunjukkan kepada musuh-musuh negara itu bahwa tentaranya memiliki "pertama yang besi" untuk melindungi negara mereka.
Sebuah video dari acara tersebut menunjukkan tentara bertelanjang dada menghancurkan batu bata beton dengan tangan kosong, melepaskan belenggu dan menekuk batang besi dengan leher mereka.
Batu bata dihancurkan di atas kepala tentara dan beberapa pria memukul rekan mereka dengan kayu gelondongan.
Video itu juga menunjukkan seorang tentara berbaring di tempat tidur pecahan kaca sebelum tentara lain menempatkan lempengan beton di perutnya dan palu godam itu menjadi beberapa bagian.
Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Gedung di Taiwan Bertambah Menjadi 46 Orang
Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah merilis foto-foto pemimpin Korea Utara yang dikelilingi oleh persenjataan di "Pameran Pengembangan Pertahanan 'Bela Diri-2021'" pada hari Senin.
Korea Utara juga memaerkan persenjataan balistiknya dengan meluncurkan rudal Hwasong-8 yang dipersenjatai dengan kendaraan luncur hipersonik yang dilakukan September lalu.
Kim, adik perempuannya Kim Yo-jong dan beberapa pejabat militer lainnya hadir di antara penonton.
Baca Juga: Kasus Bunuh Diri Anak di Jepang Meningkat Selama Pandemi
Tampilan itu muncul setelah Kim bersumpah untuk membuat militer negaranya "tak terkalahkan" dan menyerukan AS dan Korea Selatan untuk permusuhan yang terus-menerus.
Dalam pidatonya, pemimpin Korea Utara itu mengatakan tujuan utama adalah untuk memberikan Korea Utara “kemampuan militer yang tak terkalahkan” yang tidak ada yang berani menantang.
“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional,” katanya.***