Boikot Olimpiade 2022 Beijing Memanas, Pakistan Tak Ikut

13 Desember 2021, 21:28 WIB
Logo Olimpiade Beijing 2022 di Beijing, China, 30 November 2021. /REUTERS/Thomas Peter

KABAR WONOSOBO - Pakistan menjauhi "politisasi" olahraga karena negara itu menghadapi serangkaian boikot diplomatik dari AS, Inggris, Kanada, dan Australia terkait Olimpiade 2022 Beijing di China pada Februari.

Dikutip dari Independent, Kementerian Luar Negeri Pakistan seperti dikutip oleh siaran pers dari kantor berita pemerintah Xinhua pada hari Jumat bahwa mereka menentang segala politisasi olahraga.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Asim Iftikhar Ahmad mengatakan Pakistan yakin bahwa Olimpiade Musim Dingin akan “menawarkan gala yang spektakuler dan penuh warna bagi penggemar olahraga di seluruh dunia, termasuk di Pakistan” meskipun ada batasan yang diberlakukan oleh pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jepang Akan Bergabung dengan Amerika Memboikot Olimpiade Beijing 2022 China

“Olimpiade melambangkan sportivitas, semangat tim, persatuan, usaha, perjuangan dan menjaga keanggunan dalam kompetisi apapun hasilnya,” kata Ahmad seperti dikutip dalam siaran persnya.

“Pakistan ingin melihat semangat Olimpiade ditegakkan dalam mode olahraga sejati,” tambahnya.

“Pakistan ingin melihat semangat Olimpiade ditegakkan dalam mode olahraga sejati,” tambahnya.

Baca Juga: Olimpiade Beijing 2022 China Ramai Diboikot Amerika dan Sekutunya

Inggris dan Kanada menjadi negara terbaru yang memboikot Olimpiade Musim Dingin pekan lalu.

AS dan Australia sebelumnya telah mengumumkan boikot diplomatik mereka sendiri terhadap negara itu, mengutip pelanggaran hak asasi manusia yang dilaporkan secara luas di wilayah Xinjiang China.

Selandia Baru juga mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade karena pembatasan pandemi. Negara Pasifik itu bagaimanapun, juga menyampaikan keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia di China.

China telah membantah melakukan kesalahan dan mengecam negara-negara yang telah memboikot Olimpiade mendatang.

Baca Juga: Harnaaz Sandhu Dari India Dinobatkan Sebagai Miss Universe 2021

"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China pada konferensi pers pada hari Kamis.

“Mereka harus membayar harga untuk tindakan salah mereka,” tambahnya.

Boikot diplomatik berarti Olimpiade tidak akan dihadiri oleh pejabat pemerintah dari negara masing-masing. Namun demikian, mereka tetap dapat mengirimkan atletnya untuk mengikuti Olimpiade.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler