Sadis, Kim Jong Un Akan Tembak Mati Warga Korea Utara yang Rayakan Natal

27 Desember 2021, 11:12 WIB
Siapapun yang merayakan natal di Korea Utara disebut akan dieksekusi. /Youtube.com/ NBC News

KABAR WONOSOBO - Baru-baru ini seorang mengungkapkan dalam wawancara fakta bahwa siapapun yang merayakan Natal di Korea Utara akan ditembak mati Kim Jong Un.

Di Korea Utara, kepercayaan apa pun selain menyembah dinasti Kim dilarang di negara itu, sehingga memaksa orang Kristen untuk pergi ke bawah tanah untuk mempertahankan iman mereka.

Tidak hanya dalam agama lain dilarang di negara pertapa tetapi 24 Desember adalah hari yang dimaksudkan untuk merayakan Kim Jong-suk, istri Pemimpin Tertinggi pertama Korea Utara, Kim Il-sung.

Baca Juga: Swiss Ijinkan Warga Negara Ubah Gender Secara Legal Mulai 1 Januari 2022

Dikutip dari Express.co.uk, Timothy Cho, seorang pelarian dari negara bagian, mengungkapkan setiap orang Kristen yang ditemukan mempraktikkan iman mereka, akan ditembak di tempat oleh regu kematian Kim.

Mr Cho, yang sekarang bekerja untuk Open Doors, sebuah badan amal yang membantu mendukung orang-orang Kristen yang dianiaya, mengatakan:

"Saya yakin mereka akan diburu.

"Itu tidak diragukan lagi."

Baca Juga: Rusia Denda Google dan Meta Karena Konten Ilegal

Rezim Kim akan mendesak rakyat untuk menunjukkan kesetiaan penuh mereka kepada keluarga Kim.

Dalam waktu ini, jika ada yang ditangkap karena diam-diam merayakan Natal, mereka bisa langsung dibunuh.

Mereka masih membutuhkan otoritas untuk eksekusi publik, tetapi satu-satunya yang tidak mereka butuhkan adalah untuk orang Kristen atau tahanan politik di kamp penjara.

Baca Juga: Gajah Sinterklas Bagikan Masker ke Sekolah di Pesta Natal Thailand

"Jika mereka tidak merayakan istri Kim, tidak dapat dihindari apa konsekuensinya jika mereka ditemukan."

Mr Cho juga mengklaim kelahiran Kim Jong-il telah dimitologikan untuk meniru kelahiran Kristus. Korea Utara berada di puncak daftar pantauan penganiayaan Kristen Pintu Terbuka.

Diperkirakan 400.000 orang Kristen berada di negara itu tetapi harus tetap tersembunyi dari rezim yang mematikan.

Baca Juga: Asal Usul Delmicron yang Ramai Disangka Varian Baru COVID-19

Namun, banyak orang Kristen telah dikirim ke penjara barbar dan kamp kerja paksa karena iman mereka.

Badan amal itu memperkirakan sekitar 50-70.000 orang Kristen di negara itu saat ini berada di kamp-kamp penjara.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Express.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler