Kembali Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di China, Epidemiolog: Angka yang Dilaporkan Belum Seluruhnya

23 Desember 2022, 14:18 WIB
Ilustrasi Virus Corona Covid-19 /

KABAR WONOSOBO – Secara resmi pemerintah China melaporkan kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19, pada hari Rabu, 21 Desember 2022.

Terdapat 2.966 kasus baru dengan kematian kurang dari sepuluh jiwa sejak awal bulan Desember. 

Namun, data tersebut dianggap belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Dugaan ini disebabkan karena banyak laporan yang menyatakan bahwa rumah sakit di China kewalahan dalam menangani jumlah pasien serta mendorong krematorium melebihi kapasitas.

 Baca Juga: WASPADA! Kasus Harian Covid-19 China Naik Hingga 1 Juta Kasus, 5000 Orang Mati Karena Virus

Dugaan ini diperkuat dengan perubahan sistem perhitungan dan pelaporan kasus Covid di China.

Pemerintah sudah tidak lagi melaporkan kasus harian dan tidak mewajibkan penduduknya untuk melaporkan hasil tes.

Selain itu, pemangku kebijakan kesehatan China juga menyempitkan kategori kematian akibat Covid.

“Data resmi bukan jaminan refleksi yang sebenarnya dari wabah yang sedang dialami di seluruh negeri,” ungkap Louise Blair, kepala vaksin dan epidemiologi Airfinity.

Baca Juga: Ingin Wisata ke Luar Negeri? Cek Daftar Negara yang Bisa Dimasuki Tanpa Vaksinasi Covid-19 

Louise Blair juga menyatakan bahwa data resmi bisa saja mengurangi jumlah kematian yang sebenarnya terjadi di China. 

Sebenarnya hal seperti itu tidak hanya menimpa China saja, bahkan di seluruh dunia akan cukup sulit untuk mengukur jumlah sebenarnya dari penduduk yang terinfeksi dan meninggal akibat Covid. 

Terlebih, saat ini banyak negara-negara yang yang berkeyakinan untuk hidup berdampingan dengan virus, sehingga memilih untuk melonggarkan kebijakan-kebijakannya mengenai penyebaran Covid.

 Baca Juga: Anggota Stray Kids Positif COVID-19, Tur Amerika Serikat Ditunda

Airfinity juga melakukan analisis terbaru terhadap kasus Covid di China.

Lembaga yang berbasis di London tersebut menyatakan bahwa kemungkinan China mengalami satu juta kasus infeksi dengan 5.000 kasus kematian. 

Melihat China yang memiliki penduduk cukup besar, dengan jumlah 1,4 miliar jiwa, Airfinity memprediksi bahwa situasi bisa menjadi lebih buruk.

 Baca Juga: Fatwa MUI: Vaksin Covid 19 'Covovax' dari India Haram

Lembaga yang berfokus pada analisis kesehatan prediktif dan telah melakukan pelacakan sejak awal kemunculan Covid ini, juga memprediksi bahwa pada bulan Januari mendatang di China akan terjadi lonjakan kasus harian menjadi 3,7 juta. 

Selain itu, pada bulan Maret juga diprediksi akan terjadi gelombang infeksi yang dapat mendorong angka harian menjadi 4,2 juta kasus.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: NDTV Airfinity

Tags

Terkini

Terpopuler