KABAR WONOSOBO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) rilis Fatwa baru terkait vaksin Covid 19 dari India, yaitu Covovax.
Bernama lengkap Covovaxmirnaty dan diproduksi Serum Institute of India Pvt, MUI tetapkan vaksin tersebut haram.
Hal tersebut ditetapkan oleh MUI melalui Fatwa Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Hukum Vaksin Covid 19 sejak 7 Februari 2022.
Baca Juga: Akibat Pandemi COVID-19, Umur Buang Mobil Di Amerika Serikat Bertambah Lama
Fatwa tersebut juga telah ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua Komisi Fatwa MUI Prof Hasanuddin AF dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Miftahul Huda.
Vaksin Covid 19 Covovax ditetapkan haram lantaran ditemukannya berupa pemanfaatan enzim dari pankreas babi dalam tahap produksinya.
Meskipun demikian, MUI kemudian menyarankan 6 rekomendasi terkait vaksin produksi India.
Baca Juga: Imbas COVID-19 di Shanghai, Toyota Pangkas Produksi Global hingga 100 Ribu Unit
Dilansir oleh Kabar Wonosobo dari laman resmi MUI, berikut rekomendasi tersebut sebagaimana yang ditetapkan dalam fatwa.
Pertama, pemerintah harus memprioritaskan penggunaan vaksin Covid 19 yang halal semaksimal mungkin, khususnya untuk umat Islam.