Di Tengah Perang dengan Rusia, Menteri Pertahanan Ukraina Diguncang Isu Korupsi

24 Januari 2023, 21:40 WIB
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov /AFP/

KABAR WONOSOBO - Di tengah gejolak perang dengan Rusia yang belum menunjukkan tanda berakhir, Ukraina justru diguncang isu korupsi.

Seperti diberitakan politico.eu Selasa, 24 Januari 2023, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov yang selama ini terlihat vokal selama perang dengan Rusia sedang menghadapi kecaman akibat penyelidikan korupsi di kementerian pertahanan Ukraina.

Kasus yang sedang diselidiki The National Anti-Corruption Bureau of Ukraine atau KPK nya Ukraina pada Kementerian Pertahanan melibatkan pembelian jatah ransum militer dengan harga yang digelembungkan.

Baca Juga: Kembali Invasi Ukraina, Rusia Serang Daerah Penghasil Garam

Meskipun Reznikov tidak secara pribadi menandatangani kontrak makanan dan catering pertahanan senilai 13 miliar hryvnia (Rp6 triliun).

Jurnalis dan penggiat anti korupsi di Ukraina mengatakan bahwa dia memiliki tanggung jawab utama dan secara terbuka menyatakan tak punya toleransi terhadap korupsi.

Reznikov sendiri sudah membantah tuduhan itu menyebut tuduhan itu sebagai kampanye kotor, yang bertujuan merusak kepercayaan pada kementerian pertahanan dan reputasinya di antara mitra internasional.

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Ukraina Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat, Penyebab Masih Dicari

Selain kasus tersebut KPK nya Ukraina juga sedang menyelidiki kasus korupsi terkait pembelian generator listrik yang harganya dinilai di atas harga pasar.

Kasus terakhir juga menyebabkan wakil menteri infrastruktur Ukraina, Vasyl Lozinski usai diduga menerima suap ratusan ribu dollar.

Institusi semacam KPK di Ukraina tersebut melaporkan wakil menteri ditangkap saat menerima suap $400.000 atau sekitar Rp6 Triliun karena memfasilitasi pembelian peralatan pembangkit listrik yang terlalu mahal.

Baca Juga: Soledar Kembali Bergejolak, Ukraina: Pasukan Kami Tetap Bertahan

Dua kasus korupsi ini menjadi pukulan hebat bagi upaya Ukraina bergabung menjadi negara Uni Eropa yang menjadikan pemberantasan dan pencegahan korupsi sebagai salah satu parameter utama untuk bergabung.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung mengeluarkan pernyataannya mengenai kedua investigasi yang sedang berlangsung.

“Minggu ini akan menjadi waktu untuk keputusan yang tepat. Saya tidak ingin mengumumkannya sekarang, tetapi semuanya akan adil. Dalam setiap situasi, kami akan menganalisis semuanya secara mendetail. Isu terkait energi dan pengadaan. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pengadaan untuk militer, ” jelas Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Rusia Kirim Rudal, Puluhan Infrastruktur Ibukota Ukraina Alami Kerusakan Parah

Perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah hampir berlangsung setahun itu sendiri belum ada tanda-tanda akan berakhir meski berbagai negosiasi yang melibatkan banyak negara sudah dilakukan.

Hingga 22 Januari 2023 PBB melalui OHCHR atau Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mencatat 18.483 korban sipil di negara tersebut; terdiri dari 7.068 tewas dan 11.415 terluka.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: AFP politico.eu

Tags

Terkini

Terpopuler