BERULAH LAGI! Terbitkan Meme Gempa Turki, Majalah Charlie Hebdo Tuai Kecaman

9 Februari 2023, 12:14 WIB
Meme kontroversial tentang gempa di Turki yang diterbitkan majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdo /Twitter @Charlie_Hebdo_/

 

KABAR WONOSOBO – Majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdo kembali berulah.

Kali ini, mereka menerbitkan meme kontroversial mengenai Gempa Turki yang diunggah melalui akun Twitter Charlie Hebdo pada 7 Februari 2023.

Meme tersebut memuat beberapa gedung digambarkan runtuh, puing-puing bangunan berserakan, hingga sebuah mobil yang terbalik.

Baca Juga: Gempa Suriah dan Turki: Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini?

"Gempa bumi di Turki," isi pada judul karya tersebut.

"Tak perlu mengirim tank," kutipan satire yang menyinggung kondisi Turki pasca gempa.

Unggahan tersebut lantas mendapat lebih dari 34.000 pengguna. Sejumlah figur publik asal Turki turut menyuarakan amarahnya.

Baca Juga: Akibat Gempa Bumi Suriah: Mengapa Situasi Begitu Buruk di Negara yang Dilanda Perang

"Anda berani mengolok-olok penderitaan seluruh rakyat, ketika masih ada bayi yang menunggu bantuan di bawah reruntuhan," komentar Oznur Kucuker Sirine, pembawa acara asal Turki.

"Bersukacita di atas penderitaan dan kemalangan orang lain. Itu pasti rasa malu terbesar di dunia," komentar Haci Ahmet Ozdemir, anggota majelis agung nasional Turki.

"Apa ini lelucon? Anda tidak punya hati!" tulis aktris Turki Demet Ozdemir dikutip dari laman Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: 5 Penyebab Banyaknya Korban Jiwa Akibat Gempa Bumi di Turki dan Suriah

"Sangat tidak terhormat. Anda bukan manusia, pantas saja bisa bersenang-senang dengan lelucon ini sementara orang-orang yang tidak bersalah, anak-anak, dan bayi kehilangan nyawa karena gempa ini!" tulis penyanyi Turki Murat Boz.

Sementara itu, penyanyi Turki Faruk Sabanci melaporkan unggahan ini dengan menandai akun CEO Twitter Elon Musk di kolom komentar.

"Bisakah Anda melihat ini? Ujaran kebencian dan rasisme melanggar platform ini. @elonmusk @TwitterSupport," tulisnya.

Baca Juga: 'Bayi Ajaib' Lahir Selama Gempa Turki Suriah Bertahan Setelah Ditarik dari Puing-Puing

Reputasi Majalah Charlie Hebdo

Majalah satire Charlie Hebdo memang dikenal sering menimbulkan kontroversi dan mengadu persepsi.

Tak jarang juga mereka membuat karikatur tokoh ternama. Bahkan mereka pernah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.

Belakangan ini, mereka juga menerbitkan karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. 

Baca Juga: Kiper Sepak Bola Turki Meninggal, Turut Menjadi Korban Gempa Dahsyat

Lantaran publikasinya yang menjadi sorotan dengan menampilkan karikatur Nabi Muhammad, kantor majalah Charlie Hebdo pernah diserang dan ditembaki hingga jatuh korban tewas.

Majalah satir Charlie Hebdo pertama kali didirikan pada tahun 1970.

Charlie Hebdo dikenal sebagai majalah yang menampilkan laporan jurnalistik dalam bentuk karikatur serta lelucon satire.

Baca Juga: UPDATE Gempa Turki: Tim Penyelamat Kewalahan, Korban Diperkirakan Lebih dari 5.000 Jiwa

Dikarenakan kerap kali mengkritik sayap kanan, termasuk politik, budaya, dan beberapa agama meliputi Katolik, Yudaisme, dan Islam redaksi tersebut sempat berhenti beroperasi pada Desember 1981.

Hingga akhirnya pada tahun 1992, Charlie Hebdo kembali beroperasi, dan menerbitkan publikasi pertamanya yang berhasil terjual 100 ribu eksemplar.

Charlie Hebdo meyakini bahwa freedom of speech atau kebebasan berbicara dalam jurnalistik tidak memiliki batasan apapun.

Baca Juga: UPDATE Terbaru: Korban Gempa Turki Mencapai 4.300 Orang dan Puluhan Ribu Luka-luka

Oleh karena itu, majalah yang didirikan oleh Francois Cavanna ini berulang kali menjadi sasaran serangan, yakni pada tahun 2011, 2015, dan 2020.

Ketiga serangan tersebut diduga merupakan respons dari beberapa publikasinya yang kontroversial.

Ikuti artikel kami selengkapnya di Google News.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter @Charlie_Hebdo

Tags

Terkini

Terpopuler