Mark Zuckerberg Kena Rujak sampai Hadapi Tuntutan Elon Musk Sehari Selang Perilisan Threads

10 Juli 2023, 12:46 WIB
Bos Twitter yaitu Elon Musk tuntut CEO Meta Mark Zuckerberg selepas perilisan Threads Instagram pada 6 Juli 2023 lalu. /DADO RUVIC/REUTERS

KABAR WONOSOBO - Rilis pada Kamis, 6 Juli 2023 lalu baik melalui ponsel Android maupun iOS, Threads dari Meta yaitu perusahaan milik Mark Zuckerberg mendapatkan beragam respon. Salah satunya respon resmi dari Elon Musk, pemilik aplikasi media sosial Twitter saat ini. Threads sendiri disebut-sebut miliki kemiripan dengan Twitter, aplikasi media sosial yang secara resmi telah dimiliki oleh Elon Musk sejak Oktober 2022 lalu. 

Threads pada dasarnya merupakan aplikasi media sosial biasa. Dapat digunakan menggunakan akun Instagram pengguna yang juga berada di bawah Meta Inc milik Mark Zuckerberg, Threads rilis di tengah kontroversi pembatasan Twitter. Isu adanya pembatasan konten di Twitter sendiri muncul beberapa waktu lalu melalui keputusan Elon Musk. Pembatasan Twitter sendiri disampaikan langsung oleh Elon Musk melalui cuitan di akun Twitter resmi miliknya @elonmusk pada 2 Juli 2023 lalu. 

Twitter sendiri memberikan beberapa batasan yang akhirnya memicu beragam komentar dari pengguna. Pertama, akun terverifikasi atau yang telah memiliki centang biru dibatasi hanya dapat melihat enam ribu cuitan per hari; kedua, akun yang belum terverifikasi hanya dapat melihat 600 cuitan per hari; dan, ketiga, aku baru yang belum terverifikasi hanya akan melihat cuitan sebanyak 300 postingan per hari. Angka tersebut lantas diperbarui kembali menjadi 10 ribu cuitan per hari untuk akun terverifikasi, seribu cuitan untuk akun yang belum terverifikasi, dan 500 cuitan untuk akun baru. 

"Alasan kenapa saya memberlakukan "View Limit" karena kita semua pecandu Twitter dan perlu untuk keluar juga. Saya melakukan perbuatan baik di sini," tulis Elon Musk. 

Baca Juga: Mark Zuckerberg Rilis Threads di Tengah Kemelut Twitter, Elon Musk: Jangan Curang!

Mark Zuckerberg rilis Threads di tengah kemelut "pembatasan" Twitter

Aplikasi Threads yang dapat diunduh melalui ponsel Android maupun iOS muncul pada 6 Juli 2023. Tepat ketika Twitter yang kurang lebih memiliki fitur serta kegunaan yang sama tengah dalam kontroversi. Beberapa kontroversi Twitter yang kini berada di bawah kendali Elon Musk adalah pembatasan cuitan bagi akun yang tidak terverifikasi atau centang biru dengan yang masih digunakan bebas hingga rencana Elon Musk untuk menghentikan Twitter Circle.

Berada di bawah Meta Inc, Threads merupakan aplikasi yang kurang lebih menyerupai Twitter dalam segi penggunaan. Threads memungkinkan pengguna untuk menulis cuitan, membalas cuitan, hingga membuat utas. Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui unggahan Threads Mark Zuckerberg, Threads resmi digunakan oleh 10 juta pengguna selepas tujuh jam rilis. Hal ini menjadikan "Twitter ala Instagram" tersebut menjadi aplikasi media sosial tercepat yang mendapatkan pengguna. 

Elon Musk somasi Mark Zuckerberg lewat surat sampai sindiran

Baca Juga: Cara Bikin Utas di Threads Tanpa Perlu Banyak Klik, Twitter Ala Instagram yang Viral

Buntut dari perilisan Threads yang disebut miliki fitur yang kurang lebih sama dengan Twitter memancing respon Twitter sekaligus Elon Musk sebagai pemilik resmi sekarang ini. Belum 24 jam setelah perilisan Threads, Twitter dan Elon Musk melalui kuasa hukum resmi mereka yaitu Alex Spiro melayangkan surat kepada CEO Meta Inc, Mark Zuckerberg.

Dilansir oleh tim redaksi Kabar Wonosobo melalui laman The Guardian, tak lama selepas perilisan Threads, melalui kuasa hukum mereka, Twitter memberikan surat resmi kepada Mark Zuckerberg yang berisi penuntutan untuk segera menghentikan operasional Threads. Melalui surat yang ditujukan oleh pengacara resmi Twitter yaitu Alex Spiro, Twitter setidaknya menyebut bahwa Threads menggunakan hak intelektual mereka sekaligus menyebut adanya "informasi rahasia lain" yang digunakan aplikasi baru tersebut.

"Twitter memutuskan memperketat hak kekayaan intelektual mereka dan menuntut agar Mega segera mengambil langkah untuk berhenti menggunakan rahasia datang Twitter maupun informasi rahasia lainnya," tulis Alex Spiro yang juga pengacara pribadi Elon Musk kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Bikin Utas di Threads ‘Twitter’ Milik Meta: Anti Ribet dan Tak Perlu Klik Sana-Sini!

Tidak hanya menyinggung mengenai hak intelektual, Twitter juga menyebut bahwa Threads mempekerjakan orang-orang dari Twitter yang mengetahui rahasia dagang mereka di balik bilik Threads. Berdasarkan laporan dari The Guardian, ditemukan fakta melalui akun LinkedIn beberapa karyawan Meta yang direkrut tahun lalu diketahui sempat bekerja di Twitter. Namun, media pemberitaan melanjutkan bahwa hal tersebut tergolong wajar bagi karyawan untuk berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

"Melalui pengetahuan tersebut, Meta segaja menugaskan karyawan ini untuk mengembangkan, dalam beberapa bulan, aplikasi tiruan 'Threads' dengan maksud menggunakan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya untuk mempercepat pengembangan aplikasi pesaing Meta," lanjut surat tersebut.

Menanggapi gugatan Elon Musk dan Twitter, Meta melalui Direkrut Komunikasi mereka, Andy Stone, menyebut bahwa tidak ada satu pun mantan karyawan Twitter yang menjadi teknisi di Threads.

Baca Juga: Twitter Ancam Gugat Meta Usai Luncurkan Threads

Ikuti Artikel Kami Selengkapnya di Google News.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler