Inilah Bentuk Asli Iron Dome Israel, Bukan Kubah Besi Fisik Dengan Cara Kerja Seperti ini

12 Oktober 2023, 11:54 WIB
Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems itu bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan dan sudah dipergunakan Militer Israel sejak Maret 2011 /Youtube

KABAR WONOSOBO - Iron Dome Israel yang disebut sebagai Benteng pertahanan terkuat dan tercanggih milik Israel ternyata tidak seperti yang dibayangkan banyak orang berupa kubah besi.

Keberadaan Iron Dome di Israel juga menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan detik-detik roket Hamas menembus sistem pertahanan tersebut dan berhasil melumpuhkannya.

Pada beberapa pemberitaan, Iron Dome Israel disebut sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di bumi ini. 

Meskipun selama ini Iron Dome disebut menyerupai sistem Kubah Besi untuk melindungi warga Israel dari serangan musuh yakni kelompok Hamas, ternyata bentuknya bukanlah kubah dalam arti sebenarnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Israel Serang RS Indonesia di Gaza Palestina, 1 Orang WNI Meninggal Dunia

Dalam perang dengan pihak Hamas dan Palestina, Iron Dome juga digadang-gadang menjadi sistem pertahanan tercanggih untuk menahan roket dan membalas serangan musuh ke wilayahnya.

Sejak beberapa tahun terakhir, Idon Dome milik Israel disebut-sebut menjadi salah satu sistem pertahanan udara yang paling efektif untuk melindungi warga Israel dari serangan musuh.

Cara kerja Iron Dome Israel yang cegat Rudal Musuh dengan jangkauan 70km Youtube

Hal itu mengingat Iron Dome juga diklaim telah menyelamatkan banyak nyawa warga sipil dari konflik yang menyerang negara itu dalam beberapa dekade terakhir.

Ternyata, bentuk fisik dari Iron Dome adalah sistem persenjataan berupa misil atau rudal yang dirancang untuk menembak jatuh proyektil yang masuk ke wilayah Israel dan dilengkapi Radar yang mendeteksi roket.

Baca Juga: Israel Kerahkan 250.000 Personel Polisi Jelang Perayaan Idul Fitri 2023 di Komplek Masjidil Aqsa Palestina

Iron Dome menggunakan sistem kontrol yang dengan cepat menghitung apakah proyektil yang masuk dapat menimbulkan ancaman fatal.

Maka, jika roket tersebut memang menimbulkan ancaman, maka Iron Dome akan menembakan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara dan akan terdengar seperti ledakan keras karena hantaman dua misil yang bertabrakan.

Sistem pertahanan Iron Dome, dikabarkan juga sudah beberapa kali mengalami peningkatan dalam fiturnya yang canggih dan mahal. Menuruut direktur dan pendiri strategic analisis Australia Mael Sobdge, bahwa Keberadaan Iron Dome, pada dasarnya akan mencegat roket dan rudal dengan pencegat roketnya yang sangat responsif.

Dilaporkan juga ada 10 lokasi Iron Dome yang tersebar di wilayah Israel dan diklaim memberi cakupan seluas kota tersebut dengan jangkauan 4 sampai 70 kilometer. 

Baca Juga: Serangan Udara Israel di Jalur Gaza Disebut Pembalasan Bom Balon dari Kelompok Hamas Palestina

Selain itu setiap sistem iron dome di wilayah itu mampu melindungi 155 km² luas wilayah Israel dan ditempatkan secara strategis di sekitar kota dan daerah yang berpenduduk.

Namun, roket Hamas yang belum lama ini mampu menembus sistem pertahanan Iron Dome ternyata terkait dengan Jumlah roket yang ditembakkan Hamas ke Israel diperkirakan mencapai 5000 unit dan ditembakkan dalam 20 menit atau setara dengan 250 roket per menit.

Sehingga inilah yang menyulitkan sistem pertahanan Iron Dome untuk mencegat semua target dan menembus sistem pertahanan dan menghantam gendung-gendung di Israel yang sebelumnya dinilai aman.

 

Menurut berita dari The Sun di tahun 2021 sistem yang berarti Kubah Besi itu mempunyai tingkat keberhasilan hingga 90 persen. Iron Dome memang didesain untuk menghalau dan menghancurkan rudal jarak pendek.

Baca Juga: Walaupun Terima Israel di Piala Dunia U-20, Indonesia Tetap Tegas Dukung Palestina

Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems itu bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan dan sudah dipergunakan Militer Israel pada Maret 2011, dan pada April 2011, mereka mengeklaim berhasil menjatuhkan BM-21 Grad.

Biaya penggunaan Iron Dome sangat mahal dan setiap pengaktifannya, Tel Aviv harus membayar setidaknya 50.000 dollar AS, atau Rp 711 juta.

Proses atau cara kerja Iron dome ternyata cukup sederhana yakni jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakan serangan menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya.

Kemudian, pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misil lawan mencapai area penduduk.

Setiap peluncur dilengkapi 20 rudal Tamir dengan hulu ledak jarak dekat, dan ditempatkan di seluruh negeri. Setiap rudal mempunyai jangkauan hingga 69 kilometer, mempunyai tinggi sekitar tiga meter.

Baca Juga: Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata di Gaza, Israel dan Palestina Kembali Bentrok di Yerusalem

 

Sedangkan rudal Tamir namanya berasal dari sebuah akronim Ibrani berbunyi Til Meyaret, yang berarti pencegat peluru kendali. Setiap misil dilengkapi sensor dan sirip untuk memastikan mereka bertabrakan dengan senjata musuh. ***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler