Tor Wennesland, Utusan Perdamaian PBB untuk Timur Tengah meminta pemimpin Hamas dan Israel untuk mengambil sikap dan menghentikan serangan di antara keduanya.
"Perang di Gaza sangat menghancurkan dan biayanya dibayarkan oleh nyawa orang-orang yang tak bersalah. PBB bekerja dengan semua pihak untuk memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang," tulis Wennesland melalui akun Twitter-nya.
Baca Juga: 7 Jenis Operasi Plastik Populer idol K-Pop, Simak Tahapannya yang Dibeberkan Way Crayon Pop
Hamas mengatakan pihaknya telah menembakkan sebanyak 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv sebagai balasan terhadap pemboman gedung menara di Gaza.
Serangan ini disebut sebagai tindak lanjut dari bentrokan yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa antara polisi Israel dan warga Palestina.
Ismail Haniyeh, Pemimpin kelompok militan Hamas mengatakan bahwa Israel telah menembakkan api di Yerusalem dan Al-Aqsa hingga api meluas ke Gaza sehingga mereka harus bertanggung jawab atas konsekuensinya.
Mohammad Shtayyeh, Perdana Menteri Palestina juga mengatakan bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina adalah wujud rasisme yang paling keji.
"Upaya untuk mengusir orang-orang Sheikh Jarrah (di Yerusalem) dari rumah mereka bukanlah masalah hukum, namun masalah politik, dan peradilan Israel secara politis diarahkan untuk melawan kehadiran Palestina di kota tersebut," ujar Shtayyeh.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan bahwa Israel punya hak sah untuk membela diri dari serangan roket.