Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berjanji untuk memulihkan ketertiban ini setelah lonjakan kedatangan para migran.
Sekitar 4.800 migran dan pengungsi telah dikirim kembali ke Maroko pada hari Rabu, 19 Mei 2021.
Dalam pidatonya sehari setelah mengunjungi Ceuta, Sanchez mengkritik jika pejabat Maroko kurang mengontrol perbatasan.
Menurut Sanchez jika hal ini terus dibiarkan dapat meningkatkan perselisihan diplomatik antara pemerintahannya dengan Maroko.
“Ini adalah tindakan pembangkangan. Kurangnya kontrol perbatasan oleh Maroko bukan hanya menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Spanyol melainkan Uni Eropa,” kata Sanchez.
Baca Juga: Percobaan Konser Libatkan 5000 Relawan di Spanyol, Belum Ada Laporan Penularan Covid-19
Dilansir Kabar Wonosobo.com dari Al Jazeera, Arancha Gonzales Laya, Menteri Luar Negeri Spanyol memberi pernyataan bahwa Maroko sengaja melonggarkan kontrol perbatasan.
Hal tersebut sebagai pembalasan terhadap keputusan Spanyol bulan lalu untuk memberikan bantuan medis kepada pemimpin pemberontak dari Sahara Barat, Brahim Ghali.
Ia adalah kepala dari front Polisario, sebuah gerakan memisahkan diri yang berupaya mendirikan negara merdeka di wilayah Sahara Barat.