Varian Delta Kian Merebak, Kepolisian Australia Tangkap dan Denda Orang yang Lakukan Unjuk Rasa Anti Lockdown

- 24 Agustus 2021, 09:56 WIB
Bentrok antara petugas kepolisian dengan warga yang protes anti lockdown di Australia
Bentrok antara petugas kepolisian dengan warga yang protes anti lockdown di Australia /www.standard.co.uk

KABAR WONOSOBO - Polisi Australia menangkap ratusan pengunjuk rasa anti-lockdown di Melbourne dan Sydney pada hari Sabtu, 21 Agustus 2021.

Polisi berkuda menggunakan semprotan merica di Melbourne untuk membubarkan kerumunan lebih dari 4.000 yang menuju garis polisi.

Sementara kelompok pengunjuk rasa yang lebih kecil dicegah untuk berkumpul di Sydney oleh segerombolan besar polisi anti huru-hara.

Baca Juga: Temukan 27 Kasus Positif Covid-19 Baru, Australia Terapkan Lockdown Negara Bagian New South Wales

Akibat bentrokan di dua tempat tersebut tujuh petugas dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka saat membubarkan massa.

Polisi negara bagian Victoria mengatakan bahwa mereka juga menangkap 218 orang di ibu kota negara bagian, Melbourne.

Mereka menahan tiga orang karena menyerang polisi dan memberikan denda kepada mereka.

Baca Juga: Ribuan Warga Australia Turun ke Jalan Lakukan Aksi Protes Menolak Lockdown di Tengah Merebaknya Varian Delta

Orang-orang yang ditangkap tersebut harus membayar denda masing-masing A$5.452 atau sekitar Rp54 juta karena melanggar perintah kesehatan masyarakat.

Polisi di New South Wales, dimana Sydney adalah sebagai ibu kotanya mengatakan mereka mendakwa 47 orang karena melanggar perintah kesehatan masyarakat atau menolak penangkapan.

Mereka yang dinyatakan melakukan pelanggaran harus membayar denda mulai dari A$50 (Rp 490.000) hingga $3.000 (Rp 42 juta).

Baca Juga: Kasus Harian Infeksi Covid-19 Tembus 239, Pemerintah Australia Melarang Perjalanan Lebih dari 5 Km

Kepala Polisi Victoria Komisaris Shane Patton sebelumnya telah memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari unjuk rasa dan menambahkan bahwa itu hal konyol dan egois.

Polisi pun melakukan patroli di jalan-jalan Sydney dan memblokir transportasi pribadi dan umum ke pusat kota untuk mengurangi jumlah orang yang melakukan unjuk rasa secara ilegal.

Sementara di Melbourne, kota terpadat kedua di negara itu, kerumunan besar berhasil berbaris dan melakukan unjuk rasa.

Baca Juga: Ratusan Personel Tentara dan Polisi Lakukan Patroli di Jalanan Australia Setelah Ada Lonjakan Kasus Covid-19

Beberapa orang bentrok dengan polisi, setelah Perdana Menteri negara bagian Daniel Andrews memperluas lockdown ke seluruh negara bagian.

Sydney, kota terbesar di Australia dengan lebih dari 5 juta orang, telah di lockdown ketat selama lebih dari dua bulan akibat pemerintah gagal menahan wabah yang telah menyebar melintasi perbatasan internal hingga negara tetangga, Selandia Baru.

Sebagian besar dari 894 kasus yang dilaporkan di seluruh Australia pada hari Sabtu ditemukan di Sydney dan dinyatakan sebagai pusat wabah varian Delta.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Merebak, Victoria Berlakukan Lockdown Keenam Menyusul Dua Negara Bagian Australia Lain

"Kami berada dalam situasi yang sangat serius di sini di New South Wales. Tidak ada waktu sekarang untuk egois, saatnya memikirkan komunitas yang lebih luas dan keluarga Anda,” kata Menteri Kesehatan negara bagian, Brad Hazzard. ***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah