Varian Baru Covid-19 yang Dikenal dengan Varian C.1.2 Tengah Diteliti oleh Para Ilmuwan Afrika Selatan

- 31 Agustus 2021, 22:52 WIB
Ilustrasi pengecekan virus Corona baru Varian C.1.2 di laboratorium
Ilustrasi pengecekan virus Corona baru Varian C.1.2 di laboratorium /www.forbes.com

Pihak NICD menyatakan bahwa meski nantinya varian tersebut berkemungkinan lebih ganas, tetapi akan ada vaksin yang menjadi antibodi.

“Pada tahap ini, kami tidak memiliki data eksperimental untuk mengonfirmasi bagaimana reaksinya terhadap antibodi. Tetapi kami sangat yakin bahwa vaksin yang diluncurkan dari Afrika Selatan akan terus memberikan perlindungan terutama dari penyakit parah dan kematian,” kata peneliti NICD Penny Moore selama konferensi pers secara virtual.

Sejauh ini varian C.1.2 itu telah terdeteksi di sembilan provinsi di Afrika Selatan, dan bagian lain dunia termasuk China, Mauritius Afrika Timur, Selandia Baru dan Inggris.

Baca Juga: Varian Delta Kian Merebak, Kepolisian Australia Tangkap dan Denda Orang yang Lakukan Unjuk Rasa Anti Lockdown

Sementara itu, mayoritas kasus virus Corona di Afrika Selatan saat ini disebabkan oleh varian Delta dimana varian ini pertama kali terdeteksi di India.

Negara ini menjadi salah satu yang mengalami infeksi terbesar di benua Afrika dengan lebih dari 2,7 juta kasus Covid-19 dilaporkan hingga saat ini, dimana setidaknya 81.830 di antaranya berakibat fatal.

Afrika Selatan berjuang melawan penyebaran infeksi corona gelombang kedua pada bulan Desember-Januari lalu.

Baca Juga: Bagikan Kisahnya Ketika Terinfeksi Covid-19 Varian Delta, Hilary Duff: She's a Little Bitch!

Dan sekarang tengah bergulat dengan gelombang ketiga yang didominasi oleh varian Delta yang diprediksi akan tumpang tindih dengan gelombang empat yang menjulang.***

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah