Para Pemain Sepak Bola Putri Afghanistan Bersama dengan Keluarga Mereka Melarikan Diri ke Pakistan

- 22 September 2021, 15:40 WIB
Para pemain sepak bola putri Afghanistan dan keluarganya keluar dari negaranya menuju Pakistan
Para pemain sepak bola putri Afghanistan dan keluarganya keluar dari negaranya menuju Pakistan /www.theguardian.com

KABAR WONOSOBO - Para pemain dari tim sepak bola remaja putri Afghanistan telah tiba di Pakistan untuk mencari suaka politik.

Para pemain sepak bola putri itu berada dalam rasa khawatir atas status atlet wanita di bawah pemerintahan baru Taliban di Kabul.

Sekitar 81 Orang, termasuk pemain wanita dari beberapa tim muda, pelatih dan anggota keluarga mereka telah mencapai Pakistan melalui perbatasan Torkham.

Baca Juga: Taliban Buka Kembali Sekolah Jenjang SMP dan SMA untuk Anak Laki-Laki, Bagaimana Nasib Anak Perempuan?

Umar Zia, pengurus senior Federasi Sepak Bola Pakistan, Rabu, 15 September 2021 lalu membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan bahwa 34 orang lainnya akan diperkirakan menyusul pencarian suaka itu dalam beberapa hari-hari.

Menurut Zia, mereka akan tinggal di Pakistan sementara dibawah pengamanan yang ketat sebelum mengajukan suaka.

Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Sebut akan Percepat Proses Evakuasi Warganya dari Afghanistan

“Mereka akan pergi ke beberapa negara lain setelah 30 hari karena beberapa organisasi internasional sedang bekerja untuk menempatkan mereka di negara lain, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Australia,” kata Zia.

Keberangkatan para perempuan dari Afghanistan ke Pakistan dibantu oleh Organisasi internasional “Football for peace”.

Pelarian dari para pemain sepak bola putri ini adalah bagian dari eksodus yang lebih luas dari para intelektual dan tokoh masyarakat Afghanistan terutama kaum wanita, sejak Taliban mengambil alih negara itu sebulan lalu.

Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tegaskan Telah Akhiri Perang Panjang Lawan Taliban di Afghanistan

Ketika kelompok ekstremis terakhir memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan para wanita dilarang bekerja.

Bahkan para wanita juga dilarang untuk melakukan olahraga dan hal itu kemungkinan akan berlanjut di pemerintahan ini juga.

Seorang perwakilan Taliban mengatakan kepada sebuah siaran televisi Australia pada tanggal 8 September, bahwa wanita di Afghanistan tidak diizinkan untuk bermain kriket.

Baca Juga: Dua Wartawan Afghanistan Mengalami Kekerasan Fisik Ketika Ditahan oleh Kelompok Militan Taliban

Hal itu beralasan jika permainan kriket tidak perlu dimainkan oleh para wanita dan juga bertentangan dengan Islam.

“Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan perempuan bermain kriket atau olahraga di mana mereka akan terlihat oleh kaum laki-laki,’ kata wakil kepala komisi kebudayaan Taliban, Ahmadullah Wasiq.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The National News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah