Network
Tes terbaru menunjukkan bahwa Korea Utara terus meningkatkan persenjataan rudalnya meski pembicaraan perlucutan senjata nuklir dengan Amerika Serikat tengah terhenti.
Korea Utara mengatakan bahwa rudal jelajah jarak jauh ini adalah senjata strategis yang penting dan bagian tujuan pengembangan senjata yang diumumkan oleh Kim Jong Un selama kongres partai pada bulan Januari lalu.
Baca Juga: Honjok, Seni Hidup Sendiri dari Korea yang Dianggap Penyebab Munculnya Fenomena Lonely Death
Menurut pengumuman dari media pemerintah, rudal-rudal baru itu memberi Korea Utara sarana pencegahan lain yang efektif dalam menghadapi manuver militer pasukan musuh.
Uji coba rudal jarak jauh milik Korea Utara ini juga datang di tengah tanda-tanda saat Korea Selatan juga dengan cepat tengah meningkatkan persenjataannya sendiri.
Korea Selatan berhasil menguji rudal balistik kapal selam pertamanya bulan ini dengan meluncurkannya dari kapal selam serang Dosan Ahn Changho.
Baca Juga: Lelah Berperang Selama Pandemi, Korea Selatan Bersiap untuk Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Sementara itu Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah melarang Korea Utara mengembangkan atau menguji rudal balistik, tetapi tidak untuk rudal jelajah.
Uji coba rudal jelajah oleh Korea Utara biasanya memang tidak menimbulkan kekhawatiran sebanyak uji coba rudal balistiknya.
Selama pertemuan pada bulan Mei lalu antara Presiden Biden dan mitranya dari Korea Selatan Moon Jae In setuju untuk menghentikan pedoman rudal balistik yang terlalu mengkhawatirkan.***
