Ketika anggota awam gereja, seperti guru Katolik dan pengawas katekisasi dimasukkan, angka tersebut meningkat menjadi setidaknya 330.000 korban.
Berdasarkan laporan itu, disebutkan bahwa sebagian besar korban adalah anak laki-laki yang datang dari berbagai latar belakang sosial dan dinodai pada usia muda.
Baca Juga: FBI Selidiki Kasus Dugaan Pelecehan Seorang Anggota Militer Wanita AS di Kamp Pengungsi Afghanistan
Beberapa pelaku seks di dalam gereja adalah predator yang mencatatkan jumlah korban anak-anak yang sangat tinggi dalam waktu yang lama.
Laporan itu menyebutkan bahwa beberapa pelaku bahkan telah melecehkan hingga 150 orang anak-anak sebagai korban kekerasannya.
Atas kasus ini, Sueve mendesak pihak gereja untuk merombak sistem hukum internalnya, mereformasi tata kelolanya, memikirkan kembali pelatihan dan melihat dinamika yang memungkinkan kasus itu untuk terjadi.
Salah satunya yakni kekuatan imam gereja yang memiliki kekuatan luar biasa dan identifikasi seorang imam dengan lebih jeli.
Dia juga mendesak gereja untuk membayar kerugian terhadap para korban meskipun sebagian besar kasus jauh melampaui undang-undang pembatasan untuk penuntutan.***