Pembangkit listrik Zahrani dan Deir Ammar yang terkena dampak adalah instalasi yang menyediakan 40 persen listrik di Lebanon.
Negara tersebut saat ini memang tengah bergulat dengan krisis energi yang melumpuhkan segala kegiatan di negara tersebut.
Baca Juga: SIAP-SIAP! Selain Diskon Listrik 50 Persen, Inilah Daftar Bansos yang Akan Cair pada Bulan Oktober
Pasokan listrik yang tidak menentu telah menempatkan rumah sakit dan layanan penting lainnya dalam mode krisis.
Fasilitas listrik kehabisan bahan bakar karena pemerintah kekurangan mata uang asing untuk membayar pemasok energi asing.
Kapal-kapal yang membawa minyak dan gas dilaporkan menolak untuk berlabuh di Lebanon sampai pembayaran untuk pengiriman mereka dilakukan dalam dolar AS.
Kekurangan solar dan bahan bakar, bersama dengan infrastruktur lainnya telah memperburuk pemadaman listrik yang terjadi selama bertahun-tahun.
Pemadaman listrik yang dulu berlangsung selama tiga hingga enam jam sekarang bisa membuat seluruh wilayah di negara tersebut memiliki listrik tidak lebih dari dua jam sehari.
Orang Lebanon sendiri biasanya mengandalkan generator pribadi yang menggunakan diesel untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, meskipun pasokannya juga terbatas.