Kapasitas Membludak Sampai ke Luar Bangunan, Penjaga Tembak Enam Migran Afrika di Pusat Penahanan Libya

- 11 Oktober 2021, 17:37 WIB
Para migran di Pusat Penahanan Libya
Para migran di Pusat Penahanan Libya /thearabweekly.com

KABAR WONOSOBO – Penjaga Libya menembak mati enam migran Afrika di sebuah pusat penahanan di Tripoli pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Pejabat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Federico Soda mengatakan penembakan itu terjadi di pusat penahanan Al Mabani di  mana sekitar 3.000 migran ditahan.

“Penembakan terjadi dan total ada enam migran meninggal. Mereka ditembak oleh penjaga,” kata Soda.

Baca Juga: Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma Dinyatakan Bebas Bersyarat karena Alasan Kesehatan

Soda mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui penyebab penembakan itu bisa terjadi di pusat penahanan.

“Kami tidak tahu apa yang menyebabkan insiden itu, tetapi terkait dengan kepadatan migran yang hidup dalam kondisi yang mengerikan dan tegang. Banyak migran yang melarikan diri selama kekacauan itu,” ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa ini merupakan kekerasan terbaru terhadap migran, menyusul penangkapan massal dalam beberapa hari terakhir.

 Baca Juga: Presiden Joe Biden Anggarkan 86 Juta Dollar untuk Tampung 1200 Migran Meksiko di Hotel, Diprotes Parlemen

Menurut Soda, pusat penahanan Al-Mabani memiliki kapasitas 1.000 tahanan tetapi lebih dari 3.000 orang berkerumun di sana, sekitar 2.000 di antaranya di luar gedung utama tetapi masih di dalam kompleks.

Pusat penahanan yang sebgaian besar terdiri dari orang Afrika sub-Sahara tersebut telah dijaga ketat.

Penjaga telah menembak ke udara untuk mengendalikan insiden sebelumnya selama seminggu.

 Baca Juga: Lebih dari 8000 Migran Maroko Menyebrangi Lautan, Berhasil Masuk di Spanyol Namun Berakhir Mengenaskan

“Penahanan mereka sewenang-wenang. Banyak dari mereka yang mengurus surat-suratnya tetapi terdampar di negara ini,” kata Soda.

Setidaknya 20 migran lainnya terluka dan banyak lagi lainnya yang melarikan diri dalam kerusuhan tersebut.

Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) mengatakan penembakan itu terjadi seminggu setelah penggerebekan di Tripoli, sebagian besar menargetkan migran gelap, menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan 15 terluka.

 Baca Juga: Seorang Pekerja Migran Asal Filipina Tidak Pernah Ditemukan Lagi Semenjak Menjadi ART di Arab Saudi

Libya adalah titik persimpangan penting bagi puluhan ribu migran, sebagian besar dari negara-negara Afrika sub-Sahara, yang setiap tahun berusaha mencapai Eropa melalui garis pantai Italia dengan jarak sekitar 300 kilometer jauhnya.

Beberapa LSM dan PBB secara teratur mengecam kondisi menyedihkan di pusat-pusat penahanan di Libya, di mana selama sepuluh tahun terakhir kasus penyelundupan telah mengubah negara tersebut menjadi pusat penyelundupan manusia di Afrika.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x