Serangan Bom Masjid di Afghanistan Tewaskan 120 Orang dalam Dua Pekan

- 17 Oktober 2021, 21:38 WIB
Ledakan kembali terjadi  pada saat salat jumat di masjid berlokasi di Provinsi Kunduz, timur laut Afghanistan pada Jumat, 8 Oktober 2021.
Ledakan kembali terjadi pada saat salat jumat di masjid berlokasi di Provinsi Kunduz, timur laut Afghanistan pada Jumat, 8 Oktober 2021. /Reuters

KABAR WONSOBO - Setidaknya lebih dari 120 orang tewas dalam peristiwa pengeboman Masjid di dua lokasi di Negara Afghanistan dalam dua pekan.

Seperti pemboman hari Jumat di masjid Fatima. Jumlah korban resmi dari serangan di kota selatan Kandahar mencapai 47 tewas dan 70 terluka tetapi jumlah korban masih bisa meningkat lebih lanjut.

Pada hari Sabtu, 16 Oktober 2021, orang-orang berkumpul untuk menguburkan para korban berjubah putih di kuburan massal. Total ada 63 kuburan digali.

Baca Juga: Utusan Khusus Inggris Bertemu dengan Perwakilan Taliban Bahas Krisis di Afghanistan

Serangan bom di Kandahar terjadi hanya seminggu setelah 80 jamaah diperkirakan tewas dalam serangan serupa selama salat Jumat di sebuah masjid yang penuh sesak di Kunduz.

Kelompok Isis-K telah mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan. Termasuk sekelompok pembom menembak masuk ke masjid Syiah terbesar di provinsi Kandahar yang menjadi jantung spiritual Taliban sebelum meledakkan diri di antara para jamaah.

Atas peristiwa pengboman besar dalam dua pekan berturut-turut yang menyebabkan lebih dari 120 orang ini, Taliban berjanji untuk meningkatkan keamanan di Masjid Syiah di Afghanistan.

Baca Juga: Ledakan Jum’at Siang Hancurkan Masjid Afghanistan

Di bawah pemerintahan baru Taliban Sunni, masjid-masjid Syiah sejauh ini dijaga oleh pasukan sukarelawan lokal dengan izin khusus untuk membawa senjata.

Tetapi kepala polisi Kandahar sekarang mengatakan bahwa unit akan ditugaskan untuk melindungi mereka.

"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter oleh juru bicara Taliban.

Baca Juga: Bom Mobil di Aden Yaman Targetkan Konvoi Gubernur Lamlas

Serangan terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara, yang merupakan kelompok Syiah terbesar di Afghanistan, adalah kejadian biasa di bawah pemerintahan yang didukung Barat yang digulingkan.

Ada keterkejutan yang mendalam karena serangan terus berlanjut sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus, menodai klaim Islamis yang telah membawa perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.

Sejak pengambilalihan tersebut, Isis-K telah melakukan puluhan operasi – dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah