KABAR WONOSOBO - Angin kencang menewaskan seorang pria di Sisilia selatan dan merusak properti pada hari Rabu, sementara hujan lebat membanjiri jalan-jalan dan memaksa pihak berwenang untuk menutup sekolah.
Dikutip dari Reuters, ini adalah kedua kalinya dalam sebulan cuaca yang sangat buruk melanda pulau Mediterania, menyusul badai langka yang membasahi bagian barat Sisilia pada akhir Oktober.
Seorang pria berusia 50-an dihantam angin kencang saat meninggalkan rumahnya pada dini hari di dekat kota Ragusa, kata kantor perlindungan sipil, Selasa.
Baca Juga: Polandia Semprotkan Meriam Air Pada Migran di Perbatasan Belarusia
Foto-foto dari daerah itu menunjukkan angin telah menjungkirbalikkan sebuah van dan menghancurkan jendela-jendela di rumah-rumah.
Selain itu petugas pemadam kebakaran menemukan mayat seorang pria di bawah mobil di tengah hujan lebat yang melanda kota Gravina, utara Catania.
Dihubungi oleh Reuters, polisi mengkonfirmasi kematian itu tanpa memberikan rincian.
Baca Juga: Suami Terdakwa Pembunuh Atlet Olimpiade Kenya Agnes Tirop Mengaku Tidak Bersalah
Pada hari Senin, seorang pria berusia 67 tahun meninggal setelah mobilnya dihantam oleh air yang naik dan lumpur. Istrinya masih hilang.
Banyak angin puting beliung melanda wilayah itu pada pagi hari, kata para pejabat, saat hujan deras memicu banjir bandang di beberapa kota.
Sisilia pada bulan Agustus mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat di Eropa - 48,8 Celcius (119,8 Fahrenheit) - dan pihak berwenang mengatakan suhu laut di sekitar pulau itu luar biasa hangat musim gugur ini, memicu sistem badai yang kuat
Baca Juga: Rusia Setujui Uji Coba Pfizer Untuk Obat COVID-19 Paxlovid
Situs cuaca Italia Ilmeteo.it mengatakan bagian Sisilia dan ujung kaki Italia yang berdekatan, Calabria, dihantam oleh topan mirip tropis langka yang dikenal sebagai medicane.
Badai itu diperkirakan akan mencapai puncaknya antara Kamis dan Jumat, katanya.***