KABAR WONOSOBO - Rusia telah memberikan persetujuan kepada Pfizer Inc (PFE.N) untuk melakukan uji klinis di Rusia dari pil antivirus eksperimentalnya untuk mengobati COVID-19, menurut daftar obat-obatan negara pada hari Selasa.
Dikutip dari Reuters, uji coba yang dilakukan pada 90 orang yang berada dalam kondisi seperti rumah dengan seseorang yang memiliki gejala COVID-19 dimulai pada 12 November dan akan berlanjut hingga Maret 2023, kata situs web registri.
Pfizer mengklaim awal bulan ini pil antivirus eksperimental mereka memangkas 89% kemungkinan rawat inap atau kematian untuk orang dewasa yang berisiko penyakit parah.
Baca Juga: Izinkan Penggunaan Ganja untuk Kepentingan Medis, Menteri Kesehatan Malaysia: Ada Persyaratannya!
Klaim ini lebih baik dari pil molnupiravir buatan Merck & Co Inc (MRK.N), yang dipublikasi bulan lalu dengan klaim mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang juga berisiko tinggi penyakit serius.
Pfizer berharap untuk membuat pil tersedia secara global secepat mungkin yang diebri nama merek Paxlovid.
Paxlovid ini diberikan dalam kombinasi dengan antivirus yang lebih tua yang disebut ritonavir terdiri dari tiga pil yang diberikan dua kali sehari.
Pfizer mengatakan akan mengajukan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) diharapkan akan diserahkan sebelum liburan Thanksgiving AS pada 25 November, kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.***