Mayat Aktivis Lingkungan Ditemukan Tewas dengan Tangan Kaki Terikat

- 4 Desember 2021, 14:25 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay.com

"apakah akibat dari pembunuhan perempuan atau karena aktivismenya, itu sangat serius."

Sebuah organisasi lingkungan, Movimiento por el Agua y Los Territorios atau Gerakan untuk Air dan Wilayah (MAT), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “kekerasan bersifat permanen di wilayah tersebut, dan dapat mencapai kejadian mengerikan seperti yang dialami oleh mitra kami, membuat terlihat aliansi kejam yang ada antara aktivisme dan patriarki.”

Komisaris Roberto Paz dari departemen kepolisian Calama mengatakan kepada outlet lokal El Referente bahwa “adalah mungkin untuk mengidentifikasi dua terdakwa, satu berkebangsaan Chili dan yang lainnya berkebangsaan Venezuela, keduanya usia legal yang ditahan dalam beberapa jam dari fajar Senin ini, 29 November dan diserahkan kepada Pengadilan Jaminan Calama.”

Baca Juga: WHO Peringatkan Negara di Asia-Pasifik, Khususnya Indonesia Untuk Bersiap Menghadapi Omicron

Francisca Fernandez dari MAT mengatakan para aktivis perempuan di Chili terbiasa dengan ancaman dan mengatakan para pekerja perempuan terutama diserang secara fisik.

“Kita harus mempertimbangkan bahwa posisi [Rojas] sebagai pejuang sosial-lingkungan membuatnya semakin rentan terhadap kekerasan,” katanya.***

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah