Nasib Semenanjung Korea menjadi ajang tawar-menawar antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.
Kemudian, Korea Utara menjadi negara sosialis yang dipimpin Kim Il Sung dan didukung Uni Soviet, sedangkan Korea Selatan menjadi negara kapitalis yang dipimpin oleh Syngman Rhee dan didukung AS.
Kala itu, 75.000 tentara Korea Utara melintasi paralel-38 atau garis 38 derajat lintang utara, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea.
Baca Juga: Kartun 'The Simpsons' Tayang Tahun 1998 Ternyata Telah Prediksi Perang Rusia - Ukraina
Invasi militer pertama di era Perang Dingin ini semakin panas ketika pasukan Amerika Serikat memasuki perang atas nama Korea Selatan dan menyebutnya perang melawan kekuatan komunisme internasional.
Setelah beberapa kali pertempuran di paralel-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan.
Jumlah korban sipil ini lebih tinggi daripada Perang Dunia II dan Perang Vietnam, hampir 40.000 orang Amerika tewas dalam aksi Korea, dan lebih dari 100.000 terluka.
Baca Juga: Soal Perang Rusia - Ukraina, Komentar Presiden Jokowi di Twitter Malah Dinyinyiri Netizen
Sementara kerugian akibat perang ini diperkirakan mencapai Rp 5,5 kuadraliun atau Rp 5.500 triliun.
Perang saudara China dan Taiwan