Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei, Sisi Kelam Kaum Pekerja yang Menuntut Rasa Kemanusiaan

- 1 Mei 2022, 20:30 WIB
Situasi demonstrasi hari buruh internasional pada abad ke-19
Situasi demonstrasi hari buruh internasional pada abad ke-19 /www.britannica.com

Mereka menuntut jam kerja untuk buruh maksimal 8 jam kerja dan wajib diberlakukan sejak hari itu.

Tuntutan ini dilatarbelakangi oleh tingkat kematian buruh pria, wanita, dan anak-anak setiap tahunnya dengan rata-rata 10-16 jam per hari akibat jam kerja yang buruk dan panjang.

 Baca Juga: Cek Persyaratan dan Daftar Wilayah PPKM yang Mendapat Subsidi Gaji Rp1 Juta bagi Pekerja atau Buruh

Pada tahun yang sama tepatnya 1 Mei, di Haymarket Square, Chicago, Amerika Serikat, para buruh kemudian beramai-ramai membela hak-hak mereka dan memulai protes secara damai.

Mereka memprotes terhadap kondisi, penderitaan, dan eksploitasi yang diderita, mereka juga menuntut untuk pemberlakuan 8 jam kerja dalam sehari.

Para polisi datang menyerang kerumunan yang masih berlangsung tersebut ada 3 Mei dan menyebabkan banyak dari pekerja yang berpartisipasi terluka bahkan salah satu dari mereka terbunuh.

 Baca Juga: Sambutan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Pertemuan G7 Menuai Kritik dari Partai Buruh

Ketika massa dipaksa untuk membubarkan diri, ada sebuah bom dilemparkan seseorang yang tidak diketahui identifikasi.

Puluhan orang tewas termasuk anggota polisi dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Pada Agustus 1886, delapan tersangka yang dituduh pemicu kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah