Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei, Sisi Kelam Kaum Pekerja yang Menuntut Rasa Kemanusiaan

- 1 Mei 2022, 20:30 WIB
Situasi demonstrasi hari buruh internasional pada abad ke-19
Situasi demonstrasi hari buruh internasional pada abad ke-19 /www.britannica.com

KABAR WONOSOBO – Hari buruh sedunia atau yang sering disebut May Day sudah diperingati setiap tahunnya di seluruh dunia.

Pada 1 Mei dunia akan memperingati hari buruh internasional atau International Workers Day.

Namun, tahukah kalian bagaimana sejarah 1 Mei hingga dijadikan sebagai hari buruh? Berikut penjelasannya.

 Baca Juga: Ribuan Buruh Jogja Akan Gelar Aksi May Day Setelah Lebaran, Paksa Pemerintah Batalkan Omnibus Law Cipta Kerja

Sebelum menjadi hari buruh internasional, perayaan 1 Mei merupakan hari perayaan perubahan musim di belahan bumi bagian utara.

Namun hal tersebut berubah sejak terjadinya demonstrasi besar pada abad ke-19 di tanggal 1 Mei.

Demonstrasi tersebut dilakukan oleh para buruh yang menuntut hak atas jam kerja di Amerika Serikat.

 Baca Juga: Pemilu Parlemen Norwegia 2021 Dimenangkan Oleh Partai Buruh, Jonas Gahr Store Siap Jadi Perdana Menteri Baru

Pada 1886, Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) meminta untuk mengurangi jam kerja para buruh.

Mereka menuntut jam kerja untuk buruh maksimal 8 jam kerja dan wajib diberlakukan sejak hari itu.

Tuntutan ini dilatarbelakangi oleh tingkat kematian buruh pria, wanita, dan anak-anak setiap tahunnya dengan rata-rata 10-16 jam per hari akibat jam kerja yang buruk dan panjang.

 Baca Juga: Cek Persyaratan dan Daftar Wilayah PPKM yang Mendapat Subsidi Gaji Rp1 Juta bagi Pekerja atau Buruh

Pada tahun yang sama tepatnya 1 Mei, di Haymarket Square, Chicago, Amerika Serikat, para buruh kemudian beramai-ramai membela hak-hak mereka dan memulai protes secara damai.

Mereka memprotes terhadap kondisi, penderitaan, dan eksploitasi yang diderita, mereka juga menuntut untuk pemberlakuan 8 jam kerja dalam sehari.

Para polisi datang menyerang kerumunan yang masih berlangsung tersebut ada 3 Mei dan menyebabkan banyak dari pekerja yang berpartisipasi terluka bahkan salah satu dari mereka terbunuh.

 Baca Juga: Sambutan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Pertemuan G7 Menuai Kritik dari Partai Buruh

Ketika massa dipaksa untuk membubarkan diri, ada sebuah bom dilemparkan seseorang yang tidak diketahui identifikasi.

Puluhan orang tewas termasuk anggota polisi dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Pada Agustus 1886, delapan tersangka yang dituduh pemicu kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat.

 Baca Juga: Pemda Wonosobo Peringati Hari Buruh Bersama Buruh Panggul dan Mbok Gendong, Bagikan 150 Paket Sembako

Akibat dari peristiwa peliknya demonstrasi tersebut, pada 1889 federasi internasional dari kelompok sosialis dan serikat buruh menyepakati 1 Mei sebagai hari untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja.

Tanggal 1 Mei dipilih dalam rangka mengenang tragedi Haymarket Riot atau Kerusuhan Haymarket yang terjadi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.***

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah