Usai insiden itu, beberapa karyawan Apple akhirnya sadar diri dan kembali ke asrama masing-masing.
Apalagi setelah usaha mereka untuk keluar dari pabrik sia-sia karena dihadang oleh barisan staf keamanan yang berlapis.
Baca Juga: Skor Thomas Cup 2022: Tim Indonesia Rebut Kemenangan 4-1 Atas Thailand
Akibat kekacauan pada hari itu, produksi dan pengiriman MacBook Pro menjadi tersendat.
"Produksi pabrik Quonta sendiri berkurang sebesar 30 persen karena gangguan baru-baru ini," laporan dari Economic Daily.
Kebijakan isolasi paksa oleh pemerintah kepada para karyawan pabrik, telah menyebabkan gelombang unjuk rasa besar di seluruh China selama beberapa bulan terakhir ini, terutama di Shanghai.
Baca Juga: Duta Besar Rusia Untuk Polandia Diserang Pengunjuk Rasa dengan Cairan Merah
Strategi ketat nol-Covid yang diterapkan pemerintah China sejak awal pandemi telah mengakibatkan banyak tindakan isolasi paksa pada warganya.
Para warga China menganggap bahwa kebijakan isolasi paksa oleh pemerintah mereka sebagai tindakan tidak manusiawi.***