KABAR WONOSOBO - Laporan terakhir dari statistik menyebut bahwa populasi di Jepang mengalami penurunan terbesar dalam catatan tahun 2021 lalu dengan tingkat kematian melebihi tingkat kelahiran.
Karena penurunan angka kelahiran di Jepang terus menjadi isu, banyak pihak yang penasaran dan membuat survei untuk mendengar langsung dari warga Jepang terutama para pemuda-pemudi usia produktif dari 20 tahun hingga akhir 30 tahun.
Ada pertanyaan besar mengapa angka itu terus menurun dan apakah mereka tidak ingin memiliki bayi lagi.
Pendapat yang diungkapkan dalam beberapa survei adalah pendapat individu yang diwawancarai saja dan tidak mencerminkan pandangan dari lembaga atau populasi umum Jepang.
Baca Juga: Shinzo Abe Ternyata Ditembak dengan Senjata ini, Kondisinya Dilaporkan Masih Kritis
Dilansir dari Nippon.com, bahwa saat ini warga Jepang terdiri hampir 30 persen penduduk berusia di atas 65 tahun.
Lebih lanjut, bahwa ada penurunan populasi usia kerja telah berkontribusi pada kekurangan tenaga kerja.
Kondisi itu diperparah oleh pandemi virus corona sejak tahun 2020 lalu dan menimbulkan kekhawatiran tentang krisis tenaga kerja yang lebih buruk yang akan datang.
Para ahli mengaitkan penurunan angka kelahiran dengan konstelasi faktor yang cukup bervariasi mulai dari masalah pendapatan hingga mahalnya biaya hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan penghasilan.