Mulai dari kota seperti Odesa, Kherson, dan bahkan ibukota Ukraina, Kyiv.
Krystyna Avadani, salah seorang warga Kherson mengatakan mengatakan bahwa kotanya sudah tidak kondusif dan tidak aman untuk ditinggali.
Dia bersama keluarganya memilih untuk meninggalkan kotanya dan berpindah ke Irlandia.
Baca Juga: 4 Kontroversi Andrew Tate yang Ditangkap Polisi Akibat Human Trafficking
"Saya di Irlandia sekarang. Mereka (Rusia) hanya menghancurkan semuanya hingga membuat kota tidak adaptif untuk ditinggali lagi," terang Krystyna Avadani ketika dihubungi oleh tim Kabar Wonosobo.
Lebih lanjut, Avadani menyebut bahwa keadaan Ukraina telah memburuk hampir enam bulan akibat serangan bertubi-tubi dari Rusia.
Dilansir melalui laman Reuters, beberapa relawan membenahi rumah dan puing-puing akibat serangan 120 rudal Rusia pada Kamis, 29 Desember 2022 lalu.
Tepat sehari sebelum penyerangan dari drone Rusia yang berhasil memporak-porandakan Kyiv.
Kerusakan akibat serangan kali ini ini lebih dari 18 rumah hancur dan terdapat 10 instalasi infrastruktur hancur.