Apakah karena penjajahan Belanda? Tidak juga. Para penjajah dari Belanda lebih tertarik pada rempah-rempah yang tumbuh di pulau-pulau timur seperti Maluku.
Juga karena pada waktu itu Pulau Jawa sudah sangat padat penduduknya sebelum tahun 1800-an dan terus bertumbuh dengan sangat cepat.
Baca Juga: Mengenal Weton, Zodiak Astrologi Versi Jawa yang Tak Kalah Populer dan Terkenal Misterius
Apakah hal itu dikarenakan migrasi ke Jawa dari pulau tetangga? Tidak, kebanyakan migrasi malah dilakukan sebaliknya, dengan program transmigrasi dari Jawa ke pulau lain. Faktanya, sekitar 25% penduduk Sumatera adalah keturunan dari transmigran Jawa.
Seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia yang mendorong program transmigrasi para pemukim dari provinsi berpenduduk padat yang kebanyakan dari Pulau Jawa ke provinsi berpenduduk jarang.
Ini telah merusak demografi banyak provinsi yang mengubah penduduk asli menjadi minoritas di rumah mereka sendiri.
Baca Juga: Berpusat di Pacitan Jawa Timur, Beberapa Wilayah di Indonesai Juga Rasakan Gempa
Tidak dari satupun pertanyaan di atas, alasan pulau Jawa memiliki populasi yang
sangat padat adalah hanya karena Jawa menghasilkan 75% beras Indonesia.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa wilayah dengan produksi beras yang tinggi berbanding lurus dengan kepadatan penduduk.