Putin sebelumnya telah menangguhkan tentang perjanjian penggunaan nuklir yang telah ditandatangani Presiden Putin bersama Presiden Barack Obama pada tahun 2010 silam dan akan habis masa waktunya pada 2026 mendatang.
Baca Juga: Kondisi Penyintas Gempa di Kota Antakya Turki, Bergantung Bantuan di Pengungsian
Sementara itu, pejabat senior pertahanan Rusia mengatakan bahwa Moskow akan tetap berpegang pada batasan yang disepakati terkait rudal nuklir.
Di tempat lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu mengecam invasi Rusia sebagai pelanggaran terhadap piagam PBB dan hukum internasional dan menyerukan ancamannya tentang kemungkinan penggunaan nuklir.
“Kami telah mendengar ancaman implisit untuk menggunakan senjata nuklir. Penggunaan senjata nuklir taktis sama sekali tidak dapat diterima, ini waktu yang tepat untuk mundur,” kata Guterres.
Pada tempat terpisah, pada Rabu pagi Putin menyambut salah satu pejabat tinggi China, Wang Yi ke Kremlin dan mengumumkan bahwa pemimpin China, Xi Jinping akan segera mengunjungi Rusia. Serta menyatakan bahwa hubungan China Rusia telah mencapai babak baru.***