Network
Pada hari yang sama, Gubernur Albay Edcel Greco Lagman memperluas zona bahaya dari enam menjadi tujuh kilometer dari puncak gunung.
Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina Teresito Bacolcol mengatakan gunung berapi Mayon mengalami "letusan efusif" sesaat sebelum pukul 8 malam waktu setempat.
"Lava sedang dicurahkan dari lubang. Ini bergerak lambat. Itu dapat diamati sebagai sungai lava cair," kata Bacolcol.
Baca Juga: Pendakian Gunung Prau Tutup Selama Libur Lebaran 2023, Hanya Basecamp ini yang Buka Saat Idul Fitri
Letusan efusif umumnya tidak terlalu keras dan akan menghasilkan lebih sedikit abu dan gas gunung berapi daripada letusan eksplosif.
Sejak Minggu, lembaga tersebut telah mencatat 21 gempa vulkanik, 260 peristiwa runtuhan batu, dan tiga aliran piroklastik yang bergerak cepat dari campuran pecahan batuan, gas, dan abu.
Dari gambar yang beredar nampak lava berwarna kuning kemerahan mengalir dari puncak gunung yang berbentuk lancip tersebut.
Baca Juga: Bule Foto Tanpa Celana di Gunung Agung Akhirnya Dideportasi
