Gunung Fuji Jepang Hadapi Masalah Kritis Over Tourism Pemerintah Segera Batasi Kunjungan

- 12 September 2023, 10:59 WIB
Pendakian gunung Fuji yang direncanakan akan dibatasi karena masalah Over Tourism.
Pendakian gunung Fuji yang direncanakan akan dibatasi karena masalah Over Tourism. /fujimountainguides.com

KABAR WONOSOBO - Salah satu gunung terkenal di Jepang, gunung Fuji ada di ambang kondisi kritis. Hal itu terlihat dari laporang pengelola setempat yang menyebut bahwa tingginya kunjungan pendaki dan wisatawan menimbulkan berbagai masalah seperti polusi atau sampah.

Gunung Fuji dengan ketinggian 3.776 meter itu telah menjadi salah satu dari situs yang masuk Unesco World Heritage pada 2013 lalu. 

Namun gelar UNESCO World Heritage harus dipertahankan dengan menjaga kondisi gunung yang kini dikunjungi lebih dari lima juta pendaki tiap tahunnya sejak 2019 lalu.

Masalah utama berupa overcrowding atau kelebihan daya tampung pengjunjung dan masalah lingkungan yang muncul membuat pihak otoritas setempah harus mengambil langkah.

Baca Juga: Daftar Basecamp Resmi Jalur Pendakian Gunung Sumbing: 3 Ada di Wonosobo

Mengingat tidak semua pengunjung melakukan pendakian untuk olahraga, namun masih banyak pendaki yang mengunjungi gunung Fuji untuk ziarah atau urusan spiritual.

Dihkhawatirkan kondisi membludaknya pendaki akan membuat sebuah destinasi wisata kelas dunia dianggap terabaikan dan berdampak pada kondisi lingkungan seperti ekologinya.

 

"Saya kira diperlukan semacam peraturan. Itulah yang saya pikirkan, tetapi sebagai sebuah metode seperti menaikkan tiket masuk atau menaikkan pajak, hingga membatasi jumlah kunjungan per tahun," kata seorang pengunjung. 

Baca Juga: Kebakaran Sumbing Dinyatakan Padam di Hari ke 3, Tidak Dilakukan Water Bombing dan Terus Dipantau

Masalah yang sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir diantaranya adalah munculnya sampah yang dibawa begitu banyak orang, masalah toilet, juga masalah cidera yang membuat petugas kesehatan kewalahan.

 

 

Tidak semua pendaki memahami risiko pendakian dan menyiapkan fisik secara benar sebelum mendaki. Sehingga risiko kecelakaan seperti hipotermia hingga cidera otot sangat mungkin terjadi dan membuat petugas harus bekerja ekstra ketika tinggi kunjungan.

Di sisi lain, upaya pembatasan kunjungan juga akan bertolak belakang dengan target kunjungan wisatawan nasional yang meningkat tiap tahunnya.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x