Resmi Luncurkan Polisi Virtual untuk Pantau Konten Hoax, Bukan Upaya Kekang Kebebasan Berpendapat

26 Februari 2021, 13:22 WIB
Uni Eropa minta perusahaan teknologi lebih gencar perangi berita hoax di platform mereka /Pixabay/LoboStudioHamburg

 

 

KABAR WONOSOBO – Untuk memberikan edukasi dan pemberitahuan tentang pelanggaran kepada pengguna media sosial, Polisi Republik Indonesia (Polri) meresmikan Virtual Police atau Polisi Virtual. 

Hal ini sebagai salah satu usaha polri menekan penyebaran yang berpotensi melanggar  hukum seperti hoax atau berita palsu dan ujaran kebencian.

Sebagaimana dikutip KabarWonosobo.com dari situs Antara, bahwa salah satu cara dalam upaya pemeliharaan kamtibmas di media sosial adalah dengan adanya Polisi Virtual ini. Program ini bertujuan agar nantinya dapat tecipta ruang media yang bersih, sehat, dan produktif.

Baca Juga: Pidato Gubernur Ganjar Pranowo Kutip Kesaksian Soekarno, Pesan Penting untuk Bupati Wali Kota yang Dilantik

“Melalui Virtual Police, kepolisian memberikan edukasi dan pemberitahuan bahwa apa yang ditulis ada pelanggaran pidana, mohon jangan ditulis kembali dan dihapus,” jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono pada Rabu, 24 Februari 2021.

Akan tetapi adanya Polisi Virtual menurut Argo tidak akan membuat kebebasan berpendapat pengguna media sosial terancam atau hilang. Polisi Virtual ini bekerja dengan mengirimkan pesan melalui Direct Messase (DM) yang dikirim kepada akun terkait.

Sebelumnya apabila diketahui ada unggahan yang berisi konten dan berpotensi pidana, petugas tidak akan memberi peringatan saat itu juga. Akan tetapi postingan atau unggahan tersebut akan disimpan dan dilakukan peninjauan bersama dengan tim ahli.

 Baca Juga: Tesla batal investasi di Indonesia, Analisis Archandra Tahar Ungkap Indonesia Memang Belum Siap

Tim ahli ini terdiri dari ahli pidana, ahli bahasa, dan ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE). Lebih lanjut, progarm itu merupakan upaya yang ada dalam 16 program prioritas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo nomor lima yang berisi pemantapan kinerja pemeliharaan kamtibmas.

Lebih lanjut dikatakan oleh Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Slamet Uliandi bahwa sampai saat ini ia bersama tim sudah mengirim sebanyak 12 peringatan kepada beberapa akun media sosial yang kontennya diperkirakan mengandung unsur informasi palsu atau hoaks melalui direct message alias DM. ***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler