Ada 4 Strategi Kunci untuk Hentikan Pandemi Hingga ke Penjuru Tanah Air, Peran Puskesmas Penting

2 Maret 2021, 20:41 WIB
Ilustrasi Suasana Vaksinasi Covid-19 di Wonosobo. /Dok. KabarWonosobo.com

 

Kabar Wonosobo – Berbagai langkah dilakukan pemerintah mulai dari penerapan protokol kesehatan di masa pandemic Covid-19. Dari 3M hingga kini 5M, namun banyak yang memprediksi pandemi bakal menjadi Endemik.

Setahun berlalu dan berbagai upaya terbaik sudah dilakukan Pemerintah di tataran pusat dalam memerangi Covid-19 sekuat mungkin. Meski beberapa hal menimbulkan pro dan kontra, kebijakan yang diambil merupakan pilihan terbaik bagi masyarakat.

Maka, genap setahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) buka suara terkait bagaimana sebaiknya Pemerintah bersikap menangani pandemi kedepan.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Kedua Wonosobo Dimulai, Termin Pertama 10.000 Dosis, Termasuk Wartawan dan Pekerja Media

Sementara itu, merayakan satu tahun adanya covid-19, Tim Mitigasi PB-IDI yang diketuai dr Adib Khumaidi meminta pemerintah segera memperkuat sinergitas regulasi. Dijelaskan dr Adib ada empat garis besar strategi yang bisa dilakukan saat ini.

Seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Antaranews pada 2 Maret 2021, hal penting pertama yang bisa dilakukan pemerintah yaitu berkaitan dengan penguatan sinergitas regulasi tentang sistem kesehatan nasional.

Salah satunya bisa dilakukan melalui Puskesmas dengan upaya pencegahan dan promosi kesehatan di daerah-daerah agar dapat lebih terjangkau. Mengingat wilayah NKRI cukup luas dan di beberapa pulau masih kesulitan akses.

Baca Juga: Vaksinasi Temanggung Hari Pertama Tahap Kedua, 606 Orang Terima Vaksin Tanpa KIPI

Puskesmas menurut Adib memiliki fungsi dan kemampuan yang sangat penting bagi upaya pemutusan penyeberan covid-19. Kemampuan melakukan testing dan tracing menjadi modal yang besar dan adaptif di masa pandemi.

Strategi kedua, disampaikan dr Adib yang merupakan Ketua Terpilih PB-IDI periode 2021-2024, secepatnya pemerintah harus bisa mempersiapkan Sistem Kesehatan Nasional dengan cara mengklaster rumah sakit covid-19.

Artinya, rumah sakit ini ada untuk fokuskepada penanganan covid-19. Meskipun begitu penangan pasien bukan covid-19 tetap diperhatikan dengan zonasi agar pelayanan non-covid-19 tidak berpotensi untuk tertular.

Baca Juga: Pastikan Terbebas Covid-19, Satgas TMMD Reguler 110 Tahun 2021 Kodim 0707 Wonosobo Ikuti Tes Swab

“Kemarin kan diperbanyak untuk rumas sakit rujukan COVID-19. Kalau kita bicara rumah sakit rujukan COVID-19 artinya diekskalasi untuk menjadi rumah sakit COVID-19,” tuturnya.

Lebih jauh Adib menyebut masalah kesehatan bukan hanya COVID-19 saja. Butuh dilakukan redesain rumah sakit dengan zonasi supaya pelayanan non COVID-19 masih bisa dilakukan tapi tidak berpotensi untuk kemudian tertular COVID-19.

Strategi ketiga yang menurut Adib bisa dilakukan adalah dengan membangun kesiapan infrastuktur industri, mulai dari obat, alat kesehatan, dan juga vaksin. Strategi keempat, adalah garda terdepan covid-19 yaitu masyarakat yang harus dioptimalkan sebaik mungkin.

Baca Juga: Maskne, Jerwat Muncul Akibat Pakai Masker Seharian, Lakukan Ini Agar Kulit Wajah Tetap Sehat dan Percaya Diri

Lewat organisasi informal seperti RT RW harus bisa meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap upaya memutus penyebaran covid-19.  Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan bahan literasi dan informasi tentang Covid-19. ***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler