Network
KABAR WONOSOBO – Berlakunya aturan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM nol persen untuk penjualan mobil baru resmi berlaku di Indonesia sejak Senin, 1 Maret 2021. Meskipun tidak semua mobil baru terkena imbas aturan ini, namun beberapa mobil yang tinggi permintaan turun harga dari mulai Rp 13 Juta hingga Rp 65 Juta.
Pemberlakuan instentif PPnBM itu diatur dalam Kepmenperin No.169 Tahun 2021, tentang Kendaraan Bermotor dengan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Ditanggung oleh Pemerintah pada Tahun Anggaran 2021.
Dari keseluruhan 21 model mobil baru yang diumumkan tersebut, yang dikenai insentif PPnBM hingga nol persen, merk Toyota cukup mendominasi dengan enam mobil barunya. Penurunan harga dari diskon PPnBM tersebut tertinggi pada Vios G CVT dengan harga Rp 281,6 juta atau turun Rp 65,25 juta.
Dikutip KabarWonosobo.com dari tayangan kanal Youtube Ridwan Hanif yang diunggah pada 12 Februari 2021 lalu, masa relaksasi PPnBM diberlakukan berkalayakni dengan skema per tiga bulan. Yakni untuk 0% berlaku bulan Maret - Mei, 50% Juni - Agustus, dan 25% untuk periode September – November.
Terkait turunnya harga beberapa varian Toyota, juga dijelaskan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, bahwa ada enam mobil yang mendapatkan diskon pajak mobil baru.
Selain Vios G CVT, per 1 Maret lima mobil berikut turun harga. Diantaranya Yaris TRD CVT 3AB Rp 279,5 juta (turun Rp 19,75 juta), Avanza 1.3 G MT Rp 206,7 Mio (Rp 13,85 juta), Rush TRD AT Rp 251,5 juta (Rp 17,6 juta), Veloz 1.5 MT Rp 224,3 juta (Rp 14,95 juta), dan Sienta V CVT Rp 274,7 juta (Rp 20,15 juta).
Baca Juga: Harga Setengah Miliar, New Pajero Sport yang Punya Segudang Fitur Baru Berikut Ini, is it worth it?
Penurunan harga pada Toyota Vios disebabkan karena PPnBM untuk jenis sedan memang lebih besar atau di kisaran 30%. Sesuai aturan baru, kendaraan yang bisa menikmati insentif itu harus memenuhi kandungan komponen buatan dalam negeri (local purchase) dalam kegiatan kendaraan bermotor paling sedikit 70 persen.
