Kabar Wonosobo – PT Pupuk Indonesia yang diberi amanah oleh pemerintah untuk menjadi salah satu penyalur pupuk bersubsidi, menjajaki kerjasama sinergis bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengawasan selama penyaluran.
Bakir Pasaman, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) menjelaskan, bahwa sebagai BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk, perusahaannya mempunyai komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Khususnya, lewat penyediaan pupuk bersubsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Pupuk bersubsidi merupakan salah satu elemen penting dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Sehingga penyalurannya harus bersama-sama kita kawal dengan baik dan ketat,” papar Bakir ketika menemui Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, Kamis 4 Maret lalu di Jakarta.
Baca Juga: Asparagus Temanggung Mulai Dilirik Pasar Internasional, Petani Masih Hadapi Beberapa Tantangan
“Untuk itu, kami menjajaki kerjasama dengan Bareskrim Polri, untuk ikut membantu kami dalam mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi di berbagai daerah. Serta menindak tegas oknum yang melakukan penyelewengan, karena sangat merugikan petani dan mengancam ketahanan pangan nasional,” tandas Bakir.
Selain dengan pihak kepolisian, Bakir menjelaskan bahwa produsen pupuk Urea terbesar di Asia itu juga rutin berkoordinasi dengan berbagai pihak melalui petugas lapangan perusahaan yang tersebar di berbagai daerah.
Petugas-petugas tersebut secara rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), kelompok tani, hingga aparat TNI.
“Tidak hanya aparat penyelenggara pemerintah, masyarakat umum pun juga dapat mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi di daerah,” imbuh Bakir.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto berharap nantinya dapat terjalin kerja sama yang sinergis antara Polri dan PT Pupuk Indonesia. Terutama terkait penyaluran pupuk bersubsidi, serta pelaku usaha pupuk lainnya untuk meminimalisir penyelewengan ataupun penyimpangan.
Oleh karenanya, Komjen Pol Agus Andrianto berharap produsen pupuk terbesar ke 10 dunia itu mampu memetakan titik prioritas penyaluran pupuk bersubsidi pada wilayah atau petani yang membutuhkan.
“Dengan demikian, harapan agar Indonesia menjadi negara tangguh di sektor pangan dapat segera terwujud,” pungkasnya.***