KABAR WONOSOBO - Kartu Prakerja siap menunjang para pencari kerja ataupun masyarakat yang sedang membutuhkan program pelatihan keahlian.
Metode yang berbeda dari gelombang sebelumnya, gelombang ke-48 siap memberikan pelatihan yang sesuai bidang yang diminati masyarakat pendaftar.
Program kartu prakerja bekerjasama dengan melibatkan institusi yang berkompeten sesuai dengan bidang yang berada di dalam ekosistem Kartu Prakerja.
Baca Juga: Memperingati Hari Pers Nasional, Jokowi: Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Melalui kerjasama dengan institusi yang memiliki kompetensi tinggi terhadap bidangnya, diharapkan kedepannya akan menelurkan peserta yang berkualitas dalam bidang-bidang tersebut.
Pada Jumat, 3 Februari selaku manajemen pelaksanaan program kartu prakerja melakukan tanda tangan nota kesepahaman tentang pelaksanaan program Kartu Prakerja dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Kerjasama yang dilakukan antara kedua belah pihak terkait dengan asesmen pada program yang akan masuk kedalam ekosistem pelatihan Kartu Prakerja.
Tim dari UMY dan UII akan terlibat dalam seleksi indikator asesmen yang telah ditetapkan oleh pihak Kartu Prakerja.
UMY dan UII juga akan menjadi pihak penentu untuk lolos atau tidaknya pendaftar yang mengajukan diri sebagai penerima pelatihan Kartu Prakerja.
Rektor UMY mengatakan terima kasih kepada Kartu Prakerja karena telah menggandeng UMY terkait atas kerjasama yang telah dilakukan.
Baca Juga: Lantunan Sholawat Dipimpin Habib Syeikh Buka Perayaan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama Hari Kedua
“Selain skill akademis, soft atau social skill sangat mempengaruhi karir seseorang, disinilah pentingnya kita untuk berlatih mengasah diri, kami berterima kasih karena prakerja sudah menegok UMY kampus yang familiar, khususnya di sektor perekonomian,” kata Gunawan Budiyanto.
Tidak ketinggalan Rektor UII juga mengatakan semoga dapat menyatukan antara misi pendidikan dengan pelatihan.
“Misi pendidikan memang berbeda dengan pelatihan, semoga lewat kerjasama ini, kedua hal dapat dipertemukan,” ujar Fathul Wahid.***