Puskesmas menurut Adib memiliki fungsi dan kemampuan yang sangat penting bagi upaya pemutusan penyeberan covid-19. Kemampuan melakukan testing dan tracing menjadi modal yang besar dan adaptif di masa pandemi.
Strategi kedua, disampaikan dr Adib yang merupakan Ketua Terpilih PB-IDI periode 2021-2024, secepatnya pemerintah harus bisa mempersiapkan Sistem Kesehatan Nasional dengan cara mengklaster rumah sakit covid-19.
Artinya, rumah sakit ini ada untuk fokuskepada penanganan covid-19. Meskipun begitu penangan pasien bukan covid-19 tetap diperhatikan dengan zonasi agar pelayanan non-covid-19 tidak berpotensi untuk tertular.
Baca Juga: Pastikan Terbebas Covid-19, Satgas TMMD Reguler 110 Tahun 2021 Kodim 0707 Wonosobo Ikuti Tes Swab
“Kemarin kan diperbanyak untuk rumas sakit rujukan COVID-19. Kalau kita bicara rumah sakit rujukan COVID-19 artinya diekskalasi untuk menjadi rumah sakit COVID-19,” tuturnya.
Lebih jauh Adib menyebut masalah kesehatan bukan hanya COVID-19 saja. Butuh dilakukan redesain rumah sakit dengan zonasi supaya pelayanan non COVID-19 masih bisa dilakukan tapi tidak berpotensi untuk kemudian tertular COVID-19.
Strategi ketiga yang menurut Adib bisa dilakukan adalah dengan membangun kesiapan infrastuktur industri, mulai dari obat, alat kesehatan, dan juga vaksin. Strategi keempat, adalah garda terdepan covid-19 yaitu masyarakat yang harus dioptimalkan sebaik mungkin.
Lewat organisasi informal seperti RT RW harus bisa meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap upaya memutus penyebaran covid-19. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan bahan literasi dan informasi tentang Covid-19. ***