“Sesuai dengan keputusan dalam rapat, Istiqlal tidak menyelenggarakan Sholat Idul Fitri di tahun ini,” ujar Nasarudin.
Sebelumnya masjid terbesar se-Asia Tenggara tersebut merencanakan untuk mengadakan Sholat Idul Fitri tahun ini.
Tetapi karena perkembangan Covid-19 menunjukkan tanda-tanda yang belum membaik, akhirnya pihak masjid Istiqlal pun membatalkan rencana tersebut.
Nasarudin Umar juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua jamaah atas ditiadakannya Sholat Idul Fitri 1442 Hijriah.
Ia berharap semua rakyat Indonesia berdoa supaya pandemi segera berakhir sehingga nantinya bisa melaksanakan sholat berjamaah dengan aman dan nyaman.
Nasarudin mengatakan bahwa pemerintah sebetulnya mengizinkan rumah ibadah itu buka pada hari raya dengan melakukan pembatasan.
Namun pihak pengelola memilih untuk menutup sementara masjid itu karena kapasitas 10 persen orang yang diperbolehkan dirasa masih terlampau banyak.
Keputusan pihak Masjid Istqlal untuk meniadakan Sholat Idul Fitri 1442 Hijriah diambil berdasarkan simulasi serta koordinasi antara pihak Istiqlal dengan Dewan Pengarah BPMI.