Sulawesi Tengah Jadi Daerah Endemi Demam Keong, Kenali Gejala dan Jenis Cacing yang Jadi Penyebab

- 22 Februari 2023, 13:34 WIB
Sering disebut Schistosomiasis, demam keong disebut WHO telah menjadikan Sulawesi Tengah, Indonesia sebagai salah satu daerah yang jadi endemi demam akibat cacing yang dibawa keong tersebut.
Sering disebut Schistosomiasis, demam keong disebut WHO telah menjadikan Sulawesi Tengah, Indonesia sebagai salah satu daerah yang jadi endemi demam akibat cacing yang dibawa keong tersebut. /Pixabay / Pexels/

 Baca Juga: Arti Lagu Rahmatun Lil'Alameen - Maher Zain, 'Habibi Yaa Muhammad Ya Rahmatan Lil’Alameena Ya Muhammad'

Demam keong menyebar melalui kontak dengan air tawar yang terkontaminasi cacing Schistosoma. Cacing schistosoma sendiri umumnya ditemukan pada keong air dari famili Planorbidae yang habitatnya berada di air tawar. 

Penyakit demam keong sangat umum dijumpai pada anak-anak, petani, nelayan, dan orang yang menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari. Selain ditularkan dari keong ke manusia, Schistosomiasis juga bisa ditularkan dari manusia ke manusia lain melalui feses atau urine yang mengandung parasit. 

Ketika berada dalam tubuh, larva berkembang menjadi Schistosomes dewasa. Cacing dewasa hidup di pembuluh darah tempat betina mengeluarkan telur. Beberapa telur dikeluarkan dari tubuh melalui feses atau urin untuk melanjutkan siklus hidup parasit. 

Sedangkan parasit yang masih terperangkap dalam jaringan tubuh, menyebabkan reaksi kekebalan dan kerusakan progresif pada organ. Hal tersebut lah yang membuat penyakit demam keong seperti yang jadi endemik di Sulawesi Tengah, Indonesia terjadi. 

 Baca Juga: Lirik Lagu ROAR - THE BOYZ Lengkap Terjemahannya

Gejala demam keong

Gejala demam keong muncul karena reaksi tubuh terhadap telur cacing. Parasit yang menyerang usus dapat menyebabkan gejala sakit perut, diare, dan darah pada tinja. 

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x