Ramadhan 2023: NU dan Muhammadiyah Diprediksi Awali Puasa Bersama

- 18 Maret 2023, 15:11 WIB
Tahun 2023 ini, Nahdlatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah siap tentukan tanggal awal bulan puasa.
Tahun 2023 ini, Nahdlatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah siap tentukan tanggal awal bulan puasa. /Pexels/thirdman/

KABAR WONOSOBO - Awal Ramadhan 2023 di Indonesia diprediksi akan berlangsung bersamaan antara dua organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah, yaitu pada Kamis, 23 Maret 2023.

"Kalau melihat kemungkinannya awal puasanya bareng Insya Allah, karena secara hisab sudah memungkinkan untuk bisa dilihat. Kemungkinan Ramadhan bareng," terang Kepala Kantor Wilayah Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta, Masmin Afif seperti dilansir tim Kabar Wonosobo melalui Antara.

 Baca Juga: CEK BANSOS Ramadhan 2023: Lengkap dengan Link Cari Nama Penerima Bantuan Sosial Kemensos

Masmin Afif menjelaskan berdasar penghitungan hisab posisi hilal saat matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023 sudah mencapai 7 derajat sehingga telah memungkinkan untuk bisa dilihat dengan metode rukyat.

"Sudah hampir mencapai 7 derajat kalau tidak terhalang oleh awan seharusnya sudah bisa dilihat," imbuhnya.

Seperti diketahui bahwa Muhammadiyah sejak beberapa minggu lalu sudah mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan awal bulan puasa atau Ramadhan 2023 jatuh pada Kamis, 24 Maret 2023.

Metode yang dipakai Muhammadiyah adalah hisab hakiki wujudul hilal.

 Baca Juga: Ending Attack on Titan: Spoiler Akhir Kisah Eren Yeager Versi Manga Shingeki no Kyojin

Apabila nantinya sesuai prediksi maka kemungkinan awal Ramadhan 2023 versi pemerintah juga akan dimulai di tanggal yang sama.

Namun, masyarakat diminta tetap menunggu hasil sidang isbat oleh Kemenag RI yang diawali dengan rukyatul hilal di seluruh titik observasi bulan di Indonesia.

Di Yogyakarta rukyatul hilal akan dilakukan di Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Syekh Bela Belu, Parangtritis, Kretek, Bantul pada Rabu, 22 Maret 2023 sore.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Kanwil Kemenag DIY Jauhar Mustofa mengatakan pengamatan hilal dilakukan dengan menggunakan dua teropong bintang milik POB, ditambah dengan sejumlah teropong milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan perguruan tinggi.

 Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023 Bareng Alfamart: Cek Mekanisme dan Rute yang Digunakan

Peserta rukyatul hilal nantinya berasal dari akademisi, serta juga mengundang berbagai ormas, pengadilan agama, kantor Kemenag kabupaten/kota, dan MUI.

Jauhar menuturkan posisi hilal awal Ramadhan 2023 di seluruh Indonesia diperkirakan antara 7 derajat sampai 9 derajat.

Sedangkan sudut elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya'ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, kata dia, sebesar 8 derajat 32 menit sampai 10 derajat 8 menit dan jarak matahari dan bulan sekitar 3 derajat sehingga saat cuaca cerah hilal memungkinkan dilihat.

"Dengan kondisi cuaca yang baik Insya Allah jadi 'santapan empuk' para perukyat. Semoga cuaca bersahabat," ujar Jauhar.

 Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions, Inter diuntungkan hanya bertemu Benfica?

Menurutnya tersebut telah memenuhi kriteria terbaru MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk penetapan awal Ramadhan yakni ketinggian hilal minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Maka Muhammadiyah dan NU Insya Allah bareng untuk awal Ramadhan, karena kriterianya sudah terpenuhi semuanya baik Muhammadiyah maupun kriteria pemerintah. Nanti kemungkinan yang bisa melihat (hilal) banyak," pungkasnya.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x