KABAR WONOSOBO - Sebuah riset yang dilakukan oleh Air Quality Index, sebuah situs web yang berbasis di Swiss yang mengukur kualitas udara di seluruh dunia, menempatkan Jakarta di lima besar kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia.
Polusi Jakarta belakangan ini memang menjadi topik yang paling banyak dibicarakan, terutama di kalangan orang-orang yang tinggal di kawasan ibukota dan kawasan metropolitan Jabodetabek.
Kontroversi tentang polusi di Jakarta menjadi topik hangat setelah video-video yang diposting di media sosial menunjukkan langit Jakarta yang selalu berwarna abu-abu pekat. Namun, bukan hanya mendung biasa, asap yang menyelimuti ibu kota ini berasal dari pembakaran kendaraan bermotor dan pabrik di sekitarnya.
Namun mengapa polusi Jakarta baru menjadi topik bahasan yang hangat belakangan ini? Hal tersebut disinyalir terjadi karena datangnya musim kemarau sehingga membuat polutan halus terakumulasi dan bertahan lebih lama di udara dan hasil pemantau polusi terkini juga tersedia di layar telepon warga.
"Kita dikagetkan kondisi saat ini… Kalau tidak [musim kemarau dan monitoring polusi] kita tidak tahu, atau tidak mau tahu," kata Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Tanpa Timbal, Ahmad Safrudin.
Menurutnya, Jakarta dan sekitarnya 'sudah kiamat' sejak tiga dekade lalu, saat UNEP pertama kali mengumumkan Jakarta memiliki kualitas udara di luar ambang batas WHO.
Baca Juga: Akun Twitter Ini Ramai-ramai Digeruduk Netizen Karena Sebut Idol Gemuk Polusi Visual