Venus Williams Tulis Esai, Bicara Lantang tentang Kesetaraan Gender dan Kesetaraan Upah di Karir Olahraga

23 Maret 2021, 23:15 WIB
Venus Williams saat bertanding di Fortis Championship Luxembourg 2006. Tangkapan layar Youtube Tennis Highlights. /Youtube.com/ Tennis Highlights

 

KABAR WONOSOBO – Venus Williams, atlet tenis wanita beruia 40 tahun yang dikenal seluruh dunia itu menulis sebuah esai untuk British Vogue pada Senin, 22 Maret 2021 lalu.

Dalam karyanya, Kabar Wonosobo melansir Vogue British, Venus menulis tentang bagaimana dia menggunakan platform-nya untuk menyuarakan kesetaraan gender dan kesetaraan upah.

Tulisan itu dibuka dengan kenangan petenis yang telah memenangkan Wimbledon sebanyak lima kali itu pada kemenangan Wimbledon pertamanya pada tahun 2000.

Baca Juga: Simak Perjalanan Karir Daniel Ricciardo yang Mulai Balapan sejak Usia 9 Tahun Hingga Raih 24 Podium di F1

Bintang tenis putri itu melihat sebuah kenyataan, di mana juara tunggal putra Wimbledon menerima £ 477.500 sedangkan juara tunggal putri hanya menerima £ 430.000. Sejak saat itu ia mulai menyuarakan kesetaraan.

Pada tahun 2007, Venus memenangkan turnamen Wimbledon keempatnya dan menjadi petenis wanita pertama yang menerima jumlah hadiah uang yang sama dengan tunggal prianya.

Sekarang, hadiah uang yang diberikan kepada petenis pria dan wanita, baik di acara besar ataupun acara gabungan sudah setara.

Baca Juga: Petronas Yamaha Sepang Racing Team Moto GP 2021 Punya Pasangan Kompetitif Valentino Rossi dan Morbidelli

Meski begitu, Petenis asal Amerika Serikat itu tahu bahwa jalan yang harus ditempuh untuk menuju kesetaraan masih panjang.

"Saya sangat yakin bahwa olahraga mencerminkan kehidupan dan kehidupan mencerminkan olahraga," tulis Venus.

"Kurangnya kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam tenis adalah gejala dari adanya hambatan yang dihadapi wanita di seluruh dunia,” tambah Venus.

Baca Juga: Aubameyang Dituduh Melanggar Dua Poin Protokol Kesehatan Karena Konten Video Unggahan Alejandro Nicolas Bernal

Venus mencoba membandingkan negara-negara Nordik seperti Islandia, Norwegia, Swedia dan Finlandia yang memiliki perbedaan gaji antara pria dan wanita yang rendah, dengan Turki, Bahrain, dan Nigeria dengan kesenjangan gaji yang tinggi antar jenis kelamin.

“Di Amerika Serikat, wanita menghasilkan 82,3 sen untuk setiap dolar yang dihasilkan pria pada tahun 2019," tulis Venus.

"Menghilangkan kesenjangan ekonomi membutuhkan tindakan di tingkat nasional dan internasional serta perusahaan," tutur Venus.

 Baca Juga: Diskriminasi Pada Perempuan Diangkat di Novel Kim Ji Yeong Lahir Tahun 1982, Karangan Cho Nam Joo

"Beberapa perbaikan dapat diterapkan lebih cepat daripada yang lain," tambahnya.

"Sebagai permulaan, perempuan jarang sekali menduduki posisi senior di perusahaan, namun seringkali dijumpai dalam pekerjaan bergaji rendah, sehingga menaikkan upah minimum dijadikan prioritas,” lanjut Venus.

“Lalu ada kebutuhan mendesak akan transparansi. Jika perempuan tidak tahu mereka tidak dibayar dengan adil, bagaimana mereka bisa menuntut hak atas kesetaraan?” tambah Venus.

Baca Juga: Bicara Femisnisme Lewat Buku, Kalis Mardiasih Mendebat Hubungan Jilbab dan Kesalihan Perempuan

Venus juga menyebut pentingnya perawatan anak dan perpanjangan cuti medis untuk menciptakan kesempatan yang sama bagi perempuan karena mereka lebih mungkin mengambil cuti untuk menjaga keluarga.

Dia menulis bahwa pria juga perlu mengambil bagian dalam percakapan dan pemecahan masalah.

"Seksisme bukan permasalahan perempuan saja, sama seperti rasisme yang tidak hanya menjadi permasalahan orang kulit hitam," kata Williams.

 Baca Juga: Beyonce Resmi Pecahkan Rekor Solois Terbaik di Grammy Award 2021, Lihat Daftar Pemenang Lainnya

"Pria perlu memahami kesetaraan gender adalah tentang memberikan kesempatan yang sama bagi wanita daripada hanya menekankan pada ide tentang pria yang melepaskan kekuasaan," tutupnya.***

Sumber: https://www.vogue.co.uk/arts-and-lifestyle/article/venus-williams-sexism-essay

Deskripsi: Venus Williams soroti kurangnya kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam tenis dan dihadapi wanita di seluruh dunia, lewat esai di British Vogue

Writer: Agas

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: British Vogue

Tags

Terkini

Terpopuler