Terakhir, pada 1964 sebuah kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di antara Peru dan Argentina dalam kulifikasi Olimpiade di stadion Lima telah korban jiwa sejumlah 320 orang dengan 1.000 orang lainnya luka-luka.
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya dengan korban yang mencapai 174 nyawa sendiri menjadi salah satu yang terburuk.
Tak hanya dalam sejarah sepak bola Indonesia, tetapi di tingkat dunia.***