FIBA World Cup 2023 Indonesia Punya Trik Sendiri Kurangi Emisi Karbon

- 27 Agustus 2023, 11:21 WIB
FIBA World Cup 2023 yang berlangsung di Jakarta, Indonesia memiliki beberapa langkah untuk kurangi emisi karbon selama kegiatan berlangsung. 
FIBA World Cup 2023 yang berlangsung di Jakarta, Indonesia memiliki beberapa langkah untuk kurangi emisi karbon selama kegiatan berlangsung.  /geralt/Pixabay

KABAR WONOSOBO - Digelarnya laga bola basket terbesar di dunia, FIBA World Cup 2023 di Jakarta, Indonesia juga memancing beberapa PR yang mesti dikerjakan. Salah satunya yaitu mengenai emisi karbon yang digunakan selama laga tersebut berlangsung sejak 25 Agustus hingga 3 September 2023 mendatang. 

Dalam rangka mengurangi emisi karbon yang akan timbul dari kegiatan FIBA World Cup 2023 Indonesia, 25 Agustus - 3 September 2023, Indonesia akan menjalankan program sustainability yang dinamakan Dribbling Towards Sustainability. Program ini terdiri dari beberapa hal, penting sebagai bentuk tanggung jawab menjadi salah satu penyelenggara FIBA World Cup 2023.

Beberapa program pengurangan emisi karbon yang akan diterapkan selama penyelenggaraan FIBA World Cup ini berlangsung terdiri dari kompensasi karbon (carbon offset), pengolahan sampah (waste management), dan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosystem).

Baca Juga: Tim Basket Indonesia Ditargetkan Lolos 8 Besar Piala FIBA Asia 2022

Penanam bakau di Mangrove Ecotourism Center PIK, Selasa (22/8/2023), merupakan simbolis dimulainya kick off dari rangkaian Sustainability oleh LOC FIBA WC 2023 Indonesia, bekerja sama dengan Fairatmos. Kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong, Duta Besar Republik Islam Iran Mahdi Rounagh, Direktur Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Adi Rakhmadi, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Lokal (LOC) FIBA World Cup 2023 Jakarta Agus Antares Mauro, Sekjen LOC Fiba World Cup 2023 Junas Miradiarsyah, Direktur Komunikasi LOC FIBA World Cup 2023 Yudha Permana, Wakil Direktur PR & Sustainability LOC FIBA World Cup 2023 Ariseno Ridhwan, Perwakilan Pemkot Jakarta Utara, Sekretaris Kota Jakarta Utara, dan Karang Tarung Jakarta Utara.

Penanaman bakau ini merupakan bagian dari mengkompensasi karbon yang digunakan tim peserta dalam berpergian dari negara asalnya di Indonesia dengan menanam bakau dengan jumlah sesuai dengan jumlah karbon yang digunakan. Sebagai gambaran, satu kali perjalanan (one way) dari Kanada - Jakarta, untuk 10 pemain tim Kanada mengeluarkan karbon sebanyak 12.43 tCO2. Lalu satu kali perjalanan (one way) dari Iran - Jakarta, untuk 10 pemain tim Iran mengeluarkan karbon 5.89 tCO2.

Menanam satu pohon bakau bisa menyerap kurang lebih 43.28 kg CO2 - 86.67 kg CO2 selama masa hidupnya (~30 - 40 tahun). LOC FIBA WC 2023 Indonesia bersama Fairatmos akan menanam jumlah bakau menyesuaikan dengan jumlah karbon yang dihasilkan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x