KABAR WONOSOBO – Diperkirakan hingga akhir 2021, jumlah pesanan untuk pre order Tesla Cybertruck telah mencapai angka 3 juta unit.
Perkiraan harga per unit Tesla Cybertruck di kisaran Rp572 Juta hingga Rp715 Juta atau di angka $39,000 hingga $49.000 USD.
Sementara itu proses pembuatannya diperkirakan akan selesai pada 2025 mendatang atau 6 tahun usai diluncurkan pada 2019 lalu dengan kapasitas produksi 500.000 unit per tahun.
Ada banyak alasan yang diungkapkan para pemerhati otomotif hingga komentator terkait kehebatan Tesla Cybertruck yang awalnya sempat dicibir karena design dan spesifikasinya yang dianggap tidak biasa dan seakan melawan tren otomotif, khususnya varian truk.
Baca Juga: Tesla Cybertruck Terbaru Diklaim Mampu Menempuh 980 Km Hanya dengan Sekali Charge Penuh
Cybertruck dianggap revolusioner yang ditujukan untuk penggunaan komersial dan konsumen di pasar mobil listrik atau Electric Vehicle (EV).
Desain yang Tidak Biasa
Tesla Cybertruck sangat berani, ekstrem, dan terpolarisasi dalam desainnya sehingga tidak ada perusahaan mobil yang berani meniru desainnya. Singkatya, desain Tesla Cybertruck sangat unik dan mewakili standar tinggi yang dikenal perusahaan dan bahkan menciptakan sebuah gaya baru yang belum pernah ada.
Material dari SpaceX
Cybertruck memiliki paduan baja tahan karat atau Stainles Steel yang sama dengan yang digunakan di perusahaan milik Elon Musk yakni di SpaceX. Truk ini memiliki baterai lithium-ion, perangkat keras, dan perangkat lunak untuk mengemudi sendiri.
Adanya solar panel pada atap truk juga untuk meningkatkan jangkauan mobilisasi atau catu daya listrik truk. Menurut Musk, Cybertruck tidak dirancang untuk berbaur atau menyerupai truk pasaran lainnya dan memang dibuat untuk menjadi ekstrem dan melanggar tatanan dunia truk.
Eksoskeleton atau kerangka luar
Tesla Cybertruck dirancang dengan eksoskeleton untuk perlindungan penumpang dan daya tahan terbaik. Diklaim Elon Musk ekso skeleton itu hampir tidak dapat ditembus karena semua komponen dibuat dari Stainless steel Ultra-Hard 30X Cold-Rolled hingga kaca lapis baja. Meskipun saat demonstrasi kaca yang dites masih pecah karena benturan.
Teknologi Polarizing atau Polarisasi
Dengan polarisasi, truk dapat membawa lebih banyak, menarik lebih banyak, meluncurkan lebih banyak, dan bisa lebih cepat. Secara signifikan, ini membandingkan jarak tempuh per tangki pada jarak 500 mil. Komersial, terutama pembeli militer, telah menjadi basis pelanggan utama. Bisa dibilang mengalahkan truk listrik Rivian R1T.
Baca Juga: Kenali 4 Model Mobil Listrik Tesla dan Harganya yang Naik Rp140 Juta Tahun ini
Cybertruck mencapai 60mph dalam 6,5 detik, membawa 3.500 pound dalam dock dasar, dan beratnya sekitar 7.500 pound. Sehingga memiliki Center of Gravity yang dinilai lebih baik dibanding truk lainnya.
Fitur yang khas
Ide Cybertruck Musk sangat ekstrem; untuk merancang truk lebih cepat dari Porsche 911 dan lebih kuat dari Ford F-150. Tujuan utamanya adalah menggabungkan antara kekuatan dan kecepatan dalam satu truk.
Anehnya lagi, pada desain eksteriornya, Cybertruck tidak ada yang bulat dan tidak memiliki tepi yang halus ddan tanpa cat.
Kapasitas Cybertruck sangat luas dan dapat menampung enam orang dewasa. Dilengkapi Kompresor udara built-in memungkinkan truk mengungguli truk lain di pasar. Selain itu, paket baterai truk yang besar sangat cocok untuk penggunaan V2G.
Seperti yang diisyaratkan, truk tersebut memiliki stopkontak AC 120 volt/240 volt yang dapat memberi daya pada rumah-rumah saat listrik padam.
Ukuran dan berat truk mungkin kurang efisien daripada mobil penumpang listrik yang tersedia sekarang. Tetapi jika dibandingkan dengan truk non-listrik lainnya, akan lebih baik karena efisiensi yang melekat pada kendaraan listrik dan aerodinamis.
Baca Juga: Kenali 4 Model Mobil Listrik Tesla dan Harganya yang Naik Rp140 Juta Tahun ini
Keunggulan di interior truk yang luas juga menampilkan touchpad tengah khas 17 inci serta teknologi self-driving yang akan jadi fitur wajib alias truk bisa berkendara sendiri secara otomatis.***